SuaraSulsel.id - Korea Utara melakukan uji senjata utama. Kali ini dengan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam, atau SLBM (Submarine-Launched Ballistic Missile).
Korea Utara melakukan uji coba peluncuran rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam, atau SLBM, pada Selasa, 19 Oktober. Uji coba itu dilakukan hanya sebulan setelah Korea Selatan melakukan peluncuran SLBM.
Kekhawatiran akan perlombaan senjata di Semenanjung Korea meningkat.
SLBM itu akan menambah komponen yang tidak bisa diramal ke dalam persenjataan Korea Utara. Rudal itu lebih mudah dipindah-pindahkan dan lebih mudah disembunyikan.
Ini bukan pertama kalinya Korea Utara menguji SLBM. Namun ini adalah uji coba pertama dalam dua tahun. Waktunya tepat.
Uji coba itu dilakukan hanya sebulan setelah Korea Selatan meluncurkan SLBM-nya sendiri. Dalam dua hari, Korea Selatan berusaha meluncurkan roket luar antariksa buatannya sendiri yang pertama.
Korea Selatan yang menampung sekitar 28.000 tentara AS, sedang membangun militernya sehingga bisa ambil bagian lebih banyak dalam pertahanannya sendiri. Bagaimanapun, Korea Utara memandang langkah itu sebagai provokatif.
Seorang pengamat, Park Won-gon yang berkantor di Seoul mengatakan, Korea Utara menggunakan peluncuran ujicoba Korea Selatan itu sebagai pembenaran untuk pengembangan nuklirnya sendiri.
Korea Utara dilarang melakukan kegiatan rudal balistik oleh serangkaian resolusi Dewan Keamanan PBB.
Baca Juga: Sinopsis Crash Landing on You, Drakor yang Soroti Konflik Korsel-Korut
Resolusi itu dibuat untuk menghukum Korea Utara karena program nuklirnya yang dilarang.
Dalam pandangan Korea Utara, resolusi itu merupakan contoh Amerika dan sekutunya yang menerapkan standar ganda.
Utusan AS untuk Korea Utara, Sung Kim, Senin (18/10), di Washington, mengulangi tawaran AS untuk melanjutkan pembicaraan yang bertujuan membuat kemajuan dalam denuklirisasi.
“AS terus berupaya agar Pyongyang memulai kembali dialog. Maksud kami tetap sama. Kami tidak bermaksud untuk bermusuhan dengan Korea Utara, dan kami terbuka untuk bertemu dengan mereka tanpa prasyarat," katanya.
Dalam pidatonya pekan lalu, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menolak tawaran AS dan mengatakan, tidak ada bukti bahwa Amerika telah membatalkan apa yang disebutnya sebagai kebijakan "bermusuhan". (VOA)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Prabowo Minta Perluas Pembangunan Jaringan Kereta Api di Sulawesi
-
Donggala Diguncang Gempa, BMKG: Waspada Bangunan Retak
-
UNM Belum Terima Surat Penonaktifan Prof Karta Jayadi Sebagai Rektor
-
Isi Surat Menteri: Mantan Rektor UNM Karta Jayadi Terancam Hukuman Disiplin Berat
-
Ironi Gubernur Riau: Dari Cleaning Service Hingga Ditangkap KPK