SuaraSulsel.id - Pimpinan Rumah Tahfidz Quran Nurul Jihad Makassar Abdul Wasid menanggapi informasi menyebut anak-anak tahfidz atau penghafal alquran akan kehilangan hafalan. Akibat mendengar musik. Abdul Wasid menyebut informasi tersebut terlalu berlebihan.
"Tidak hilang hafalannya kalau dengar musik. Itu terlalu berlebihan namanya," kata Abdul Wasid kepada SuaraSulsel.id, Rabu 15 September 2021.
Menurut Abdul Wasid, dalam dunia santri seperti di Rumah Tahfidz Quran Nurul Jihad, Kelurahan Masale, Kecamatan Panakukkang, Kota Makassar sebenarnya ada dua hal yang perlu diperhatikan. Agar hafalan santri tetap kuat dan terjaga.
Pertama adalah dari pribadi santrinya sendiri. Jika santrinya rajin belajar dan dasar hafalannya memang kuat, maka musik apapun yang didengarkan tidak akan dapat menghilangkan hafalan santri.
Kedua, hafalan para santri juga tergantung dari jenis musik apa yang didengarkan. Bila musik yang didengarkan berjenis musik salawat dan musik nasyid maka tidak akan menghilangkan hafalan quran para santri.
"Tergantung juga musiknya musik apa. Kalau salawat tidak mungkin hilang. Kalau lagu yang tidak menyesatkan tidak mungkin hilang," kata dia.
"Kalau aliran Wahdah memang dia haramkan musik, kalau NU, kita biasa-biasa saja dengan musik. Terbukti almarhum Uje pun bernyanyi pakai musik juga kan. Haji Rhoma Irama bernyanyi pakai musik juga. Jadi tergantung lagunya, musiknya," tambah Abdul Wasid.
Mengenai kualitas hafalan ayat Alquran santri, kata Abdul Wasid, sejatinya tidak ada hubungannya dengan musik yang didengarkan. Semuanya kembali lagi pada pribadi santrinya sendiri.
"Kalau santrinya rajin membaca, rajin belajar pasti lancar. Apapun itu gangguannya. Ibarat pisau kalau rajin diasah pasti tajam sama juga dengan hafalan. Kecuali santri malas membaca hafalannya, malas mengulang-ulangi hafalannya. Walaupun tidak dengar musik pasti akan hilang hafalannya," jelas Abdul Wasid.
Baca Juga: Gus Baha Tegas Katakan Musik Haram, Tapi Jangan Vonis Kyai yang Memainkan Musik
Sebelumnya, video santri penghafal Alquran tutup kuping saat ada musik baru-baru ini viral di media sosial.
Para santri tutup kuping saat ada musik itu pun menuai kritik keheranan dari politisi yang kini menjabat Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono hingga Deddy Corbuzier.
Awalnya Diaz Hendropriyono mengunggah video santri penghafal Alquran antre vaksin sambil menutup telinga.
Dalam narasinya, disebutkan bahwa santri tersebut adalah para penghafal Al Quran yang menutup telinga karena terdengar suara musik yang dinyalakan di ruangan itu.
Melalui narasi unggahan tersebut, Hendropriyono bahkan menyebut perilaku santri tersebut merupakan hasil pendidikan yang salah.
"Jangan dihujat mereka cuma belom tau susahnya jaga hafalan :)" tulis akun nizar*****
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
-
Gaji Dosen di Indonesia vs Malaysia vs Singapura, Negeri Ini Paling Miris!
-
Bimo Wijayanto Dipilih Prabowo Jadi Bos Pajak Baru, Sri Mulyani: Yang Tabah Pak Suryo!
-
Sah! Sri Mulyani Lantik Bimo Wijayanto dan Djaka Budi Utama jadi Bos Pajak dan Bea Cukai
Terkini
-
5 Maklumat MUI Kota Makassar Terkait LGBT
-
Rumah Digeledah di Makassar Terkait Kasus Kredit PT Sritex
-
Selvi Ananda Dua Kali Salah: Sulawesi Disebut Sumatera, Ini Reaksi Hadirin
-
Dari Lomba Masak Jadi Jutawan: Kisah Inspiratif Ibu Rumah Tangga Ubah Kelor Jadi Cuan
-
20 Orang Jaga Sapi Kurban Presiden Prabowo! Ini Alasan Juventus Jadi Pilihan Istimewa