SuaraSulsel.id - Pasukan Taliban dan petempur yang setia kepada pemimpin lokal Ahmad Massoud, berperang di Lembah Panjshir Afghanistan pada Kamis, dengan masing-masing pihak mengatakan telah menimbulkan banyak korban dalam beberapa hari terakhir pertempuran di provinsi terakhir yang menentang kekuasaan Taliban.
Setelah jatuhnya Kabul pada 15 Agustus, beberapa ribu pejuang dari milisi lokal dan sisa-sisa unit tentara dan pasukan khusus telah berkumpul di Panjshir.
Di bawah kepemimpinan Ahmad Massoud, putra seorang mantan komandan Mujahidin, mereka telah bertahan di provinsi itu, sebuah lembah curam yang membuat serangan dari luar menjadi sulit.
Upaya untuk merundingkan penyelesaian tampaknya telah gagal, dengan masing-masing pihak saling menyalahkan atas kegagalan pembicaraan saat Taliban bersiap mengumumkan pemerintahan.
Baca Juga: Bertemu Menlu Retno, Ini Pesan Khusus dari Taliban untuk Indonesia
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan para pejuang kelompok itu telah memasuki Panjshir dan menguasai beberapa wilayah.
"Kami memulai operasi setelah negosiasi dengan kelompok bersenjata lokal gagal," katanya. "Mereka menderita kerugian besar."
Namun juru bicara Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRFA), sebuah kelompok pemberontak, mengatakan mereka memiliki kendali penuh atas semua jalan masuk dan pintu masuk dan telah mendorong kembali upaya untuk merebut distrik Shotul di pintu masuk lembah.
"Musuh melakukan beberapa upaya untuk memasuki Shotul dari Jabul-Saraj, dan selalu gagal," katanya, mengacu pada sebuah kota di provinsi tetangga Parwan.
Juru bicara itu mengatakan pasukan NRFA juga telah membunuh sejumlah besar kelompok Taliban di dua front sejak bentrokan pertama pecah awal pekan ini.
Baca Juga: Bertemu Taliban di Qatar, Menlu Bicara Jaminan Afghanistan Tak Dijadikan Sarang Teroris
"Telah terbukti bagi pihak lain bahwa mereka tidak dapat menyelesaikan masalah ini melalui perang," kata juru bicara mengacu pada kerugian Taliban.
Berita Terkait
-
Dilarang Sekolah, Bocah Perempuan Afghanistan Dipaksa Jadi Penenun Karpet
-
Tatap Perempat Final Piala Asia U-17, Timnas Indonesia Punya Modal Bagus
-
Analisis Timnas U-17 vs Afghanistan: Garuda Muda Sempat Kehilangan Identitas Penyerangan
-
Sempat Deadlock, Timnas Indonesia Hajar Afghanistan Dua Gol Tanpa Balas
-
Nova Arianto Buka Suara usai Susah Payah Tundukkan Afghanistan
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
Terkini
-
Puskesmas Toraja Utara Diduga Tolak Jemput Pasien Kritis, Ini Kata Dinas Kesehatan
-
BRImo Versi Billingual Resmi Rilis, Simak Fitur Barunya Di Sini
-
Didukung BRI, Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Sukses Jangkau Pasar Internasional
-
Bertengkar dengan Istri, Pria Ini Cari Ketenangan di Jalan Tol Makassar
-
Gurita Bantaeng Mendunia: Ekspor Perdana Rp2,3 Miliar ke Amerika Latin