Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 29 Agustus 2021 | 18:22 WIB
JK memberi sambutan pada acara vaksinasi Covid-19 Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, PMI, Dinkes DKI serta Nindya Karya di Gedung Nindya Karya Jalan MT Haryono, Cawang Jakarta Timur, Minggu 29 Agustus 2021 [SuaraSulsel.id / Tim Media JK]

"Saya selalu bilang vaksin itu beda dengan pembagian sembako. Kalau pembagian sembako orang mau saja menerima sembako sampai 5 kali sehari. Untuk itu harus diverifikasi. Kalau vaksin tidak ada orang yang mau divaksin sampai 2 kali dalam sehari, 2 kali sebulan pun orang harus dibujuk dulu supaya mau. Jadi jangan khawatir ada kecurangan dalam menerima dosis vaksin," jelas JK.

Hal lain yang menyebabkan keterlambatan vaksin di Indonesia menurut JK karena kurangnya tenaga kesehatan yang bersertifikasi.

Untuk itu JK meminta agar Kemenkes melatih dan menugaskan lebih banyak lagi tenaga kesehatan. Termasuk mereka yang sedang menempuh pendidikan.

"Hal lain yang memperlama vaksin adalah kurangnya nakes bersertifikasi. Uuntuk itu Kemenkes harus melatih itu dokter-dokter muda yang lagi sekolah, kan cuman menyuntik tidak perlu terampil-terampil amat. Karena bukan jaringan pembuluh darah yang disuntik hanya jaringan otot, mereka yang tingkat 3 pun bisa melakukannya setelah dilatih 1 - 2 hari," ujar JK.

Baca Juga: Jusuf Kalla Minta Masyarakat Indonesia Tak Khawatir dengan Kemenangan Taliban

Load More