SuaraSulsel.id - Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mencatat. Sampai hari ini, Selasa (3/8/2021) jumlah dokter yang meninggal akibat Covid-19 sebanyak 640 orang.
PB IDI mencatat pada bulan Juli mencetak rekor tertinggi kematian dokter. Sebanyak 199 dokter meninggal karena Covid-19.
Dalam 3 hari awal Agustus ini tercatat 7 dokter meninggal dunia akibat Covid-19.
"Per 3 agustus, kami dengan hati yang berat melihat penambahan angka kematian teman sejawat dokter sebelumnya dari 598 dan kini update masih tinggi di angka 640 jiwa dokter yang telah gugur," kata Ketua Pelaksana Harian Tim Mitigasi IDI Mahesa Paranadipa, Rabu (4/8/2021).
Baca Juga: 7 Potret Nurlinda Dwi Sukti, Crazy Rich Makassar Sumbang Rp 1 M ke Warga
Tercatat ada lima provinsi dengan kematian dokter terbesar, yakni berada di Jawa Timur 140 dokter, Jawa Tengah 96 dokter, DKI Jakarta 94 dokter, Jawa Barat 94 dokter, dan Sumatera Utara 43 dokter.
Rinciannya, ada 319 dokter umum yang gugur, 5 diantaranya guru besar.
Lalu dokter spesialis sebanyak 270 dokter, 29 di antaranya guru besar, dan 9 dokter residen.
Sementara, Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) juga mencatat sudah ada 540 perawat yang gugur akibat terinfeksi Covid-19.
Pemprov Sulsel Pesan Alat Terapi Oksigen
Baca Juga: Pemutakhiran Data : 331 Warga Makassar Punya Hak Pilih Meninggal Dunia
Kasus Covid-19 di Sulawesi Selatan terus melonjak setiap hari. Rumah sakit butuh terapi oksigen aliran tinggi untuk perawatan pasien.
Pelaksana Tugas Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, sudah meminta alat terapi oksigen aliran tinggi atau alat High Flow Nasal Cannula (HFNC) ke Kementerian Kesehatan. Alat ini dibutuhkan untuk pasien yang bergejala sedang dan berat.
"Nantinya alat ini akan ditempatkan di ruangan ICU. Saya sudah ajukan juga, kami sudah bicara sama pak menteri , dan akan ditindaklanjuti," ujar Sudirman, Rabu, 4 Agustus 2021.
Setidaknya, Pemprov Sulsel butuh sekitar 50 HFNC. Rencananya akan ditaruh di ICU RSKD Dadi dan Labuang Baji. Dua rumah sakit ini merawat semua pasien Covid.
"Kita minta 50 unit, dan kita akan pengadaan sendiri sekitar 35 unit," tutur Sudirman.
Berita Terkait
-
dr Richard Lee Kena Sentil usai Tawarkan Oplas Payudara dengan Metode Baru: Jangan Bohongi Pasien
-
Putusan Cerai Dokter Terduga Pelecehan Pasien Bocor, Apa Isinya?
-
Tawas Ampuh untuk Menghilangkan Bau Badan? Ini Penjelasan Dokter Tirta
-
6 Fakta Dokter di Malang Diduga Lecehkan Pasien, Kini Dinonaktifkan dari RS
-
Minum Teh Setelah Makan Bahaya bagi Tubuh? Ini Penjelasan Dokter
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
Terkini
-
Puskesmas Toraja Utara Diduga Tolak Jemput Pasien Kritis, Ini Kata Dinas Kesehatan
-
BRImo Versi Billingual Resmi Rilis, Simak Fitur Barunya Di Sini
-
Didukung BRI, Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Sukses Jangkau Pasar Internasional
-
Bertengkar dengan Istri, Pria Ini Cari Ketenangan di Jalan Tol Makassar
-
Gurita Bantaeng Mendunia: Ekspor Perdana Rp2,3 Miliar ke Amerika Latin