Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 02 Agustus 2021 | 16:50 WIB
Foto Apriyani Rahayu waktu SMP viral di media sosial [SuaraSulsel.id / Istimewa]

SuaraSulsel.id - Foto Apriyani Rahayu waktu SMP viral di media sosial. Setelah menyabet medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Apriyani bersama Greysia ganda putri China Chen Qing Chen - Jia Yi Fan pada Senin 2 Agustus 2021.

Foto jaman dulu atau jadul Apriyani viral. Waktu membela Sulawesi Tenggara dalam Olimpiade Siswa Olahraga Nasional tahun 2010 di Jakarta.

Apriyani terlihat serius melakukan pemotretan. Sembari diapit oleh beberapa orang yang diduga sebagai pelatih dan sesama atlet dari Sulawesi Tenggara.

Akun Facebook Mawar Merah membagikan foto Apriyani. Disebut saat itu Apriyani mewakili kontingen SMPN 1 Unaaha, Sulawesi Tenggara.

Baca Juga: Cerita di Balik Kemenangan Emas Greysia-Apriyani di Olimpiade, Diremehkan Tak Menang

"Ternyata banyak bakat di daerah terpencil bisa bersaing dengan kota yang lengkap sarana dan prasarana," tulis akun Mawar Merah.

Mengutip Suara.com, Apriyani Rahayu bersama sang partner, Greysia Polii, berhasil merengkuh medali emas Olimpiade Tokyo 2020 dengan mengalahkan wakil China, Cheng Qing Chen/Jia Yi Fan di laga final hari ini.

Dalam pertandingan final di Musashino Forest Sports Plaza, Tokyo, Greysia/Apriyani membungkam pasangan ranking tiga dunia itu dalam dua gim langsung, 21-19, 21-15.

Namun siapa sangka, sebelum menaiki podium tertinggi event olahraga paling prestisius di dunia itu, Apriyani Rahayu sempat melewati jalan begitu terjal sebagai pebulutangkis.

Dia berjuang meraih mimpi di tengah keterbatasan ekonomi, sebagaimana diceritakannya saat menjalani wawancara dengan PBSI via Live Instagram, 25 Juli 2020 lalu.

Baca Juga: Menlu Retno Marsudi Turut Kasih Selamat buat Greysia / Apriyani

Perempuan kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara itu berasal dari keluarga sederhana. Semasa kecil, dia bahkan kesulitan untuk bisa membeli raket.

Demi mengakomodasi minat Apriyani terhadap bulutangkis, ayahnya membuat raket sendiri yang bahan-bahannya berasal dari kayu dan papan.

"Jadi ayah saya saat itu belum bisa membelikan saya raket. Lalu dia buatkan raket dari kayu. Kayu sebagai gagangnya dan ada (papan) yang dibuat bulat begitu," kenang Apriyani.

"Ayah saya memang agak pintar kalau buat-buat benda seperti itu. Ada saja dia," tambahnya.

Raket papan itu pada akhirnya jadi gerbang pembuka bagi Apriyani untuk menata karier lebih serius di dunia bulutangkis.

Load More