Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 26 Juli 2021 | 21:33 WIB
Gempa Sulawesi Tengah M 6,3 Senin 26 Juli 2021 [SuaraSulsel.id / BMKG]

SuaraSulsel.id - Gempa bumi berkekuatan 6,5 magnitudo kembali mengguncang Sulawesi Tengah, Senin, 26 Juli 2021. Sebelumnya, gempa juga terjadi di pagi hari pada pukul 11:52 Wita.

Saat gempa aliran listrik dan komunikasi sempat terputus. Beberapa warga juga mulai mengungsi untuk menghindari kemungkinan terjadi gempa susulan.

BMKG juga menghimbau kepada warga yang berada di sekitar pantai untuk segera mengungsi ke area aman. Jika kembali terjadi gempa.

Tetap memantau berita dari sumber resmi dari pemerintah atau BMKG. Akan disiarkan melalui siaran radio atau saluran lainnya.

Baca Juga: Bunyi Sirine Setiap Hari di Kantor Satgas Covid-19 Sulsel, Kuburan Macanda Hampir Penuh

Kepala Sub Bagian Pelayanan Badan Meteorologi, Klimatoligi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar Siswanto mengatakan kekuatan gempa 6,5 magnitudo terjadi pada pukul 20:09 wita, Senin, 26 Juli 2021. Kedalamannya mencapai 10 km.

"Episenter gempa bumi susulan lebih besar terjadi pada koordinat 0,73 lintang selatan dan 121.92 bujur timur,
" ujar Siswanto.

Titik gempa berada di 59 km Timur Laut Tojouna, Una, Sulawesi Tengah, kemudian 118 km timur laut Morowali Utara, Sylawesi Tengah, 132 km Barat Daya Pohuwato, Gorontalo, 189 km dari Barat Daya Gorontalo dan
1.782 km dari Timur Laut Jakarta.

Ini adalah gempa susulan setelah sebelumnya gempa juga terjadi di pagi hari dengan kekuatan 5,9 SR. Titik koordinat gempa berada di Lok:0.73 LS121.87 BT atau sekitar 55 km dari timur laut Tojouna, Una, Sulawesi Tengah.

Kata Siswanto, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal.

Baca Juga: Asrama Haji Makassar Akan Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19 di Sulsel

"Kedalaman gempa terasa ke Ampana, Luwuk, Poso, Gorontalo, Manado dan Mamuju," tambahnya.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Siswanto mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diminta menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," tukasnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More