SuaraSulsel.id - Presiden Jokowi kembali berkurban di Sulawesi Selatan pada Idul Adha 2021. Sapi berjenis limosin itu memiliki berat 1.041 kilo gram. Atau lebih satu ton.
Plt Kepala Dinas Peternakan Sulsel Taufiq mengatakan, sapi tersebut dibeli Presiden Jokowi di Bontonompo, Kabupaten Gowa. Harganya berkisar Rp 70 juta. (Ralat : sebelumnya ditulis Rp 100 Juta)
"Sapi tersebut milik peternak lokal, Pak Zainuddin. Jenis limosin umurnya 42 bulan," ujar Taufiq, Sabtu, 18 Juli 2021.
Sapi untuk kurban Presiden RI ini akan dipotong di Masjid Raya Kota Palopo. Tahun lalu, sapi kurban Presiden Jokowi disembelih di Kabupaten Jeneponto.
Pemprov Sulsel memilih lokasi pemotongan hewan kurban Presiden Jokowi berdasarkan surat keputusan Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman. Memilih Masjid Raya Kota Palopo sebagai lokasi pemotongan.
"Yang tentukan jenis sapi dan kesehatannya dari Kantor Kepresidenan dan Kementerian Pertanian. Pemrov Sulsel hanya rekomendasikan lokasi pemotongan," tuturnya.
Taufiq mengatakan, sapi jenis limosin adalah sapi yang paling bagus kualitasnya. Makanya, nilai jualnya juga lumayan mahal.
Perawatannya pun tidak boleh asal. Pakannya harus dari rumput yang segar dan dicampur dengan konsentrat.
Kandang sapi juga harus bersih dari kotoran. Kemudian, setiap pekan wajib diberi vitamin.
Baca Juga: Menteri Agama : Tidak Ada Pelaksanaan Salat Idul Adha di Masjid atau Lapangan
"Ada suplemen dan vitamin yang diberikan secara rutin untuk menjaga bobot idealnya," jelasnya.
Taufiq juga menambahkan, tahun ini pihaknya menyediakan sekitar 70.000 ekor sapi kurban untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat idul adha.
Angka ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya karena animo masyarakat sulsel untuk berkurban sangat besar, walau di tengah pandemi.
Tahun lalu saja, pihaknya menyiapkan sekitar 45.000 untuk sapi potong, kambing 4.000 ekor, dan kerbau 120 ekor. Sapi ini juga dijual ke daerah lain seperti Nusa Tenggara Barat.
"Sapi ini kita datangkan dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan seperti Gowa, Maros, Soppeng, Wajo, Barru, Sidrap dan Pinrang," jelasnya.
Untuk mengantisipasi penyakit dari hewan menular ke manusia, kata Taufiq, pihaknya memperketat pemeriksaan dengan menerjunkan tim dokter hewan baik di rumah potong hewan (RPH), pasar dan lokasi penjualan serta penyembelian hewan ternak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Hutan Lindung Tombolopao Gowa Gundul Diduga Akibat Ilegal Logging
-
61 Ribu Bibit 'Emas Hijau' Ditebar di Sulsel
-
Kisah Kelam 11 Desember: Westerling Sang Algojo Muda yang Menewaskan 40.000 Jiwa di Sulawesi Selatan
-
BRI Dorong Akses Keuangan di Daerah Terpencil melalui Teras Kapal
-
Intip Konsep Unik Klinik Gigi Medikids Makassar, Bikin Anak Betah