SuaraSulsel.id - Ketika menyebut istilah Ladyboy, maka persepsi orang akan mengarah Thailand. Ya, negara berjuluk Negeri Gajah Putih tersebut dikenal sebagai negara yang “ramah” bagi transgender atau waria ini.
Keberadaan ladyboy, terutama di tempat-tempat hiburan malam sudah menjadi ciri khas yang unik dari negara Thailand.
Sekilas, melihat dalam berita di media-media jika keberadaan ladyboy cukup diterima dengan baik masyarakat di sana.
Meskipun ladyboy Thailand dikenal sangat cantik dan tidak kalah menariknya dibandingkan wanita tulen. Namun, tak semua ladyboy Thailand mengubah alat reproduksinya secara permanen.
Di balik kehidupannya yang terlihat bahagia, tidak banyak yang tahu ada beberapa fakta miris dan menyedihkan di balik gemerlapnya kehidupan ladyboy di Thailand.
Banyak di antara ladyboy yang menjadi korban pelecehan hingga dianggap sebagai warga buangan.
Melansir Terkini.id--jaringan Suara.com, Minggu (27/6/2021), beberapa hal ini merupakan fakta yang bikin sedih terkait keberadaan ladyboy.
Dipersekusi dan Diskriminasi
Mungkin sekilas masyarakat Thailand terlihat sangat liberal dan menerima keberadaan kaum transgender dengan baik. Namun, jika ditelusuri lebih dalam banyak transgender khususnya ladyboy yang menjadi korban diskriminasi, mulai dari urusan karier hingga pergaulan di lingkungan sosial.
Tidak jarang mereka menjadi korban pelecehan mulai dari ejekan, persekusi, hingga sentuhan fisik yang tidak senonoh.
Melihat tingginya jumlah pria Thailand yang ingin menjadi ladyboy, banya pihak tidak bertanggung jawab yang mengiming-iming mereka dengan biaya operasi dan terapi hormon yang murah.
Banyak kasus ladyboy yang berakhir menjadi pekerja seks lantaran penolakan dari keluarga hingga untuk menutup utang. Hal ini makin diperparah dengan tingkat pendidikan yang rendah.
Wajib Militer (Wamil)
Ada sebuah peraturan unik di Thailand terkait wajib militer (wamil). Jika Korea mewajibkan seluruh penduduk laki-laki untuk ikut wajib militer alias wamil, di Thailand pemilihan peserta wamil ditentukan melalui undian lotere.
Uniknya, para ladyboy juga diwajibkan mengikuti undian ini. Hal ini karena hukum Thailand melarang penduduknya mengubah jenis kelamin pada identitas kelahiran mereka. Oleh karena itu, para ladyboy di Thailand tetap diakui sebagai pria.
Kendati pun nantinya mereka terpilih mengikuti wamil, jarang sekali ladyboy yang diikutkan kegiatan wamil seperti halnya peserta lain. Bagi militer Thailand, transgender dikategorikan sebagai penderita gangguan mental.
Kategori tersebut akan tercantum pada rekam medis setiap transgender sehingga mereka tidak akan diikutkan dalam wajib militer yang sebenarnya.
Saat pengundian lotere tiba, para ladyboy tetap mendapatkan perlakuan sama seperti peserta pria. Saat pemeriksaan medis, mereka terpaksa harus melepas pakaiannya di hadapan banyak peserta pria.
Para ladyboy merasa dipermalukan di hadapan banyak orang setiap acara pengundian lotere itu dilaksanakan. Oleh karena itu, saat ini pemerintah Thailand sedang mengkaji undang-undang untuk pengakuan jenis kelamin ketiga untuk para transgender.
Berita Terkait
-
Gajah Jebol Tembok Dapur Rumah Warga di Thailand untuk Cari Makan
-
Penyerang Timnas Jepang Akui Dirinya Transgender
-
Seekor Gajah di Thailand Jebol Dapur Warga, Lahap Satu Karung Beras
-
Pro Kontra Atlet Transgender Wakili Angkat Besi Selandia Baru di Olimpiade
-
Kapal Alami Kerusakan, Nelayan Aceh Ditemukan di Laut Thailand
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Gubernur Sulsel Dukung Mendagri Perkuat Ekonomi dan Keamanan Daerah
-
Wali Kota Makassar Ingin Bangun Stadion Untia Tanpa Utang
-
Persita Siap Gebuk PSM Makassar, Ini Kata Pelatih Pena
-
Unhas Kenang Jasa Pahlawan dan Keluarga: Ziarah Makam Sultan Hasanuddin Jadi Momen Refleksi
-
BMKG: Makassar Belum Masuk Musim Hujan, Masyarakat Diminta Waspada Cuaca Ekstrem