Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Minggu, 27 Juni 2021 | 11:15 WIB
Ilustrasi ladyboy Thailand yang akan mengikuti wajib militer. [Ist via Terkini]

SuaraSulsel.id - Ketika menyebut istilah Ladyboy, maka persepsi orang akan mengarah Thailand. Ya, negara berjuluk Negeri Gajah Putih tersebut dikenal sebagai negara yang “ramah” bagi transgender atau waria ini.

Keberadaan ladyboy, terutama di tempat-tempat hiburan malam sudah menjadi ciri khas yang unik dari negara Thailand.

Sekilas, melihat dalam berita di media-media jika keberadaan ladyboy cukup diterima dengan baik masyarakat di sana.

Meskipun ladyboy Thailand dikenal sangat cantik dan tidak kalah menariknya dibandingkan wanita tulen. Namun, tak semua ladyboy Thailand mengubah alat reproduksinya secara permanen.

Di balik kehidupannya yang terlihat bahagia, tidak banyak yang tahu ada beberapa fakta miris dan menyedihkan di balik gemerlapnya kehidupan ladyboy di Thailand.

Banyak di antara ladyboy yang menjadi korban pelecehan hingga dianggap sebagai warga buangan.

Melansir Terkini.id--jaringan Suara.com, Minggu (27/6/2021), beberapa hal ini merupakan fakta yang bikin sedih terkait keberadaan ladyboy.

Dipersekusi dan Diskriminasi
Mungkin sekilas masyarakat Thailand terlihat sangat liberal dan menerima keberadaan kaum transgender dengan baik. Namun, jika ditelusuri lebih dalam banyak transgender khususnya ladyboy yang menjadi korban diskriminasi, mulai dari urusan karier hingga pergaulan di lingkungan sosial.

Tidak jarang mereka menjadi korban pelecehan mulai dari ejekan, persekusi, hingga sentuhan fisik yang tidak senonoh.

Melihat tingginya jumlah pria Thailand yang ingin menjadi ladyboy, banya pihak tidak bertanggung jawab yang mengiming-iming mereka dengan biaya operasi dan terapi hormon yang murah.

Load More