SuaraSulsel.id - Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Trenggono, melakukan kunjungan kerja pada Instalasi Tambak Percobaan (ITP) Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAP3).
Instalasi terletak di Desa Punaga, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar ini merupakan salah satu pengelolaan tambak udang superintensif dibawah naungan BRPBAP3.
Wakil Bupati Takalar H. Achmad Se're atau akrab disapa Haji De'de menyampaikan harapannya. Agar budidaya udang yang sebagian besar menjadi mata pencaharian masyarakat sekitar semakin maju. Disertai dengan teknologi dengan adanya pendampingan dari ITP BRPBAP3.
"Ini energi baru bagi petambak udang, adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi di masa pandemi Covid-19 serta memotivasi bagi para petambak udang. Kita juga sudah mendengar penyampaian langsung Bapak Menteri KP RI bahwa solusi untuk memajukan petambak udang harus bergotong royong bersama-sama dengan semua yang punya kepentingan di sini dengan semua lini, dan yang menguntungkan petambak. Ini merupakan salah satu solusi yang terbaik," pungkas Achmad Se're, Sabtu 19 Juni 2021.
Baca Juga: Kabupaten Takalar Mulai Pembelajaran Tatap Muka, Siswa Antusias
Mengutip KabarMakassar.com -- jaringan Suara.com, Menteri Wahyu Trenggono memuji tambak superintensif di Takalar, dan meminta standarisasi pengelolaan tambak udang superintensif.
Ini dinilai sangat penting agar bisa menjadi acuan masyarakat yang ingin menekuni budidaya udang Vaname dengan hasil panen optimal. Dengan standarisasi juga, kendala-kendala yang dihadapi selama melakukan budidaya udang bisa diminimalisir.
Standarisasi pengelolaan tambak udang super intensif diharapkan sudah ada di tahun 2022. Sehingga dapat dipakai sebagai acuan oleh masyarakat maupun pelaku usaha yang ingin menekuni tambak udang super intensif. Teknik budidaya ini menurutnya salah satu kunci peningkatan produksi udang di masa depan.
"Harus ada standar yang kita keluarkan sebagai acuan dalam mengelola tambak super intensif ini. Misal standarisasi PH air, ukuran kolam, padat tebar, termasuk supply energinya. Sampai itu nemu, itu namanya penelitian. Jadi ada waktu penelitian yang jadi tolerensi sampai kita mendapat hasil paling optimal untuk disampaikan ke masyarakat dan industri," imbau Menteri Trenggono saat berdialog dengan peneliti di lokasi tambak.
Bagaimana tidak, dengan teknologi super intensif hasil panen bisa berkali-kali lipat lebih banyak dari hasil produksi tambak udang konvensional, semi intensif maupun intensif.
Baca Juga: Tunggak Iuran, PDAM Takalar Setop Aliran Air ke Rumah Dinas Jaksa
Sebagai contoh, hasil panen per hektare tambak super intensif mencapai 40 ton per tahun. Operasional tambak ini juga lebih ramah lingkungan, sebab sudah dilengkapi dengan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL).
"Kalau flow budidayanya sudah bagus bener. Air mulai diambil dari laut, masuk tandon, kemudian dibeningkan lagi baru masuk ke kolam budidaya. Terdapat IPAL juga sehingga tidak mencemari laut," ungkapnya.
Sementara itu, spesifikasi tambak udang super intensif diantaranya meliputi kawasan supratidal, central drain yang dikoneksikan dengan collector drain, kincir, blower, blower, otomatic feeder, hingga IPAL dengan volume 30 persen dari total volume tambak.
Selain berdialog dengan peneliti, Menteri Trenggono bersama Wabup Takalar, Kepala BRSDM KKP Sjarief Widjaja, dan pejabat eselon I KKP, meninjau satu per satu sarana dana prasana tambak yang ada di Instalasi Tambak Percobaan Punaga. Menteri Trenggono juga menyaksikan panen parsial di salah satu tambak.
Berita Terkait
-
Pantai Galesong, Objek Wisata Alam dengan Segudang Wahana Permainan Seru
-
Larang Bongkar Pagar Laut, Trenggono Punya Harta Rp 2,6 T, Miliki Julukan 'Bos Menara'
-
Sepakat Bongkar Pagar Laut Tangerang, Menteri KKP Trenggono Kini Menghadap Prabowo di Istana
-
Hartanya Capai Rp 2 Triliun, Sakti Wahyu Trenggono Ternyata Menteri Terkaya: Kuat Banget Bisa Lolos Terus dari KPK
-
Menteri KKP Pilih Maung Buatan Pindad Jadi Mobil Dinas, Ikuti Jejak Prabowo!
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Euromoney Private Banking Awards 2025 Bukti Keandalan Wealth Management BRI
-
Spekulan Mengintai! Kenaikan Harga Emas Bisa Jadi Bumerang untuk Anda, Ini Kata Ahli
-
Skandal Syahrul Yasin Limpo Meluas: KPK Panggil Salsa Nabila Hardafi
-
Klaster Usaha Tenun Ulos Ini Berhasil Kirim Produk ke Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
BRI Dorong UMKM Go Global, Dukung Partisipasi di Pameran Internasional Singapura 2025