SuaraSulsel.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan tren pariwisata semasa pandemi COVID-19 berubah dengan lebih mengedepankan wisata yang aman dari penyebaran virus dan lebih pribadi.
Sandiaga mengatakan, tren wisata pasca COVID-19 yaitu wisata yang bisa disesuaikan (customize) dengan kebutuhan wisatawan secara spesifik.
Selain itu, tren wisata pasca COVID-19 juga lebih menjurus kepada kearifan lokal (localize), wisata yang dilakukan bersama dengan keluarga (personalize), dan dilakukan tidak berbondong-bondong atau dalam jumlah yang lebih sedikit (smaller size).
Sandiaga mengedepankan agar pelaku industri pariwisata di Indonesia mengubah cara-cara penawaran paket wisata sesuai dengan tren yang terjadi selama pandemi COVID-19.
Baca Juga: Tak Ada Pengunjung Selama Pandemi, 12 Museum di DIY Tutup
Dia juga menekankan untuk memberikan perhatian pada kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan (CHSE, Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability). Di samping itu juga terdapat pemanfaatan teknologi secara maksimal dalam penyediaan jasa wisata.
"Optimasi teknologi, cashless payment, informasi digital, dan difokuskan pada aspek kebersihan, kesehatan, keamanan dan kelestarian lingkungan," kata Sandiaga, Selasa 15 Juni 2021.
Menparekraf mengatakan pemerintah Indonesia saat ini berfokus mengembangkan lima destinasi wisata super prioritas yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang. Selain itu, Kemenparekraf juga memiliki program andalan yaitu desa wisata di seluruh Indonesia guna mengangkat kearifan lokal masyarakat Indonesia.
Beberapa desa wisata yang menjadi andalan sebagai destinasi adalah Desa Wisata Panglipuran Bali, Desa Wisata Lerep Semarang, Desa Wisata Sade Nusa Tenggara Barat, Desa Wisata Osing Kemiren Banyuwangi, dan Desa Wisata Liang Ndara di Flores Nusa Tenggara Timur. (Antara)
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Bikin Penglihatan Anak Memburuk, Apa Sebab?
Berita Terkait
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Mesti Rekrut Politisi Seperti Sandiaga Uno, PPP Butuh Superhero Agar Bisa Masuk Parlemen Lagi
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
Terpopuler
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
Pilihan
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
-
Iuran Rp 20 Ribu untuk Listrik di SMA Negeri 1 Bontang, Disdik Kaltim Angkat Bicara
Terkini
-
Siswa Tuna Rungu di Makassar Diduga Jadi Korban Pelecehan Guru
-
KPK Kejar Aliran Uang Korupsi Kereta Api Sulsel
-
Kisah Pilu Pengungsi Lewotobi: "Lari Hanya Pakai Baju di Badan"
-
Kabar Baik! Wapres Gibran Janji Bahas Kelanjutan Pembangunan Stadion Sudiang
-
Dukung Ekonomi Hijau dan Inklusif, BRI Catat Portofolio Pembiayaan Berkelanjutan Senilai Rp764,8 Triliun