SuaraSulsel.id - Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan mengungkapkan, sudah ada tiga kabupaten yang menggelar pembelajaran secara tatap muka lebih awal. Sekolah tersebut berada di Kabupaten Toraja Utara, Soppeng, dan Wajo.
Sekretaris Dinas Pendidikan Sulsel Hery Sumiharto mengatakan, beberapa sekolah di Kabupaten Toraja Utara, Soppeng dan Wajo memang sudah melaksanakan pembelajaran secara tatap muka lebih awal dibandingkan dengan sekolah-sekolah lain yang terdapat di Kabupaten dan Kota di Sulsel.
Hal ini karena kasus virus Corona atau Covid-19 di tiga kabupaten tersebut sudah teratasi dengan baik. Kabupaten Toraja Utara, Soppeng dan Wajo diklaim telah masuk zona hijau.
"Yang saya pastikan yang selama ini sudah sekolah tatap muka. Sekolah di Toraja Utara, Wajo, dan Soppeng. Itukan mereka sudah masuk zona hijau kemarin. Dari dulu sudah membuka," kata Hery kepada SuaraSulsel.id, Rabu 2 Juni 2021.
Hery mengaku belum mengetahui berapa banyak jumlah sekolah di Sulawesi Selatan yang telah menggelar pembelajaran secara tatap muka.
Termasuk memastikan apakah sekolah di Kabupaten Maros, Sulsel juga sudah menggelar pembelajaran secara tatap muka berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
"Saya tidak tahu persis berapa. Ada di bidang-bidang itu datanya. Saya lupa berapa yang sudah sekolah tatap muka di Sulsel," kata dia.
"Yang di Maros saya belum bisa pastikan, apakah mereka juga sudah mulai sekolah tatap muka. Jangan sampai mereka hanya uji coba dan sebagainya," tambah Hery.
Menurut Hery, teknis pembelajaran sekolah tatap muka di Sulsel dilaksanakan dengan menggabungkan pembelajaran secara online dan offline.
Baca Juga: PKK Sulsel Jadi Pelopor Program Keluarga Indonesia Sadar Administrasi Kependudukan
Seperti yang dilakukan saat melaksanakan uji coba sekolah tatap muka di Sekolah Menegah Atas (SMA) 21 Kota Makassar, Jalan Tamalanrea Raya, Kecamatan Tamalanrea baru-baru ini.
Pembelajaran secara tatap muka di sekolah itu dilakukan hanya dua kali dalam seminggu dengan jangka waktu tiga jam saja. Selebihnya, pembelajaran digelar secara online.
"Pembelajarannya mix atau digabung antara pembelajaran tatap muka online dan offline. Sama dengan SMA 21 Makassar," terang Hery.
Pembelajaran secara tatap muka, kata dia, juga tergantung dari situasi kasus Covid-19 di daerah masing-masing dan kesiapan dari pihak sekolah sendiri. Selain itu, harus mendapatkan izin dari orang tua murid, gugus tugas dan pemerintah daerah setempat.
"Iya, harus melihat situasi Covid-19 jika ingin sekolah tatap muka. Jangan sampai gugus tugas di daerah itu tidak memberikan izin dan sebagainya," katanya.
Kontributor : Muhammad Aidil
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
5 Hari Tanpa Makan! Bertahan Hidup Bersama Ambulans Laut Hilang
-
Rp1,2 Triliun Uang Pemprov Sulsel Mengendap di Bank
-
Sudah 300 Biro Haji Diperiksa, Bagaimana Kelanjutan Kasus Korupsi Kuota Haji?
-
Pesan JK untuk Dai Hidayatullah: Dakwah Jangan Cuma Agama, Tapi..
-
Jadwal Nikah Massal Gratis di Kota Makassar dan Persyaratannya