Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 31 Mei 2021 | 13:00 WIB
Ilustrasi gula semut / [Istimewa]

SuaraSulsel.id - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengaku bangga dengan usaha gula semut, di tengah pandemi COVID-19. Geliat usaha gula semut mendorong perekonomian di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Saat kunjungan kerja di Cilacap, Syahrul melepas ekspor 25 ton gula semut Cilacap dengan tujuan Brasil.

“Ini luar biasa,” kata Menteri Yasin Limpo, pertengahan juni tahun lalu.

Ditambahkannya, sejak 2015, Cilacap telah mengekspor gula semut. Nilainya, dari tahun ke tahun terus meningkat.

Mengutip gopos.id -- jaringan suara.com, menurut Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Ali Jamil, berdasarkan data Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap, ekspor gula kelapa pada tahun 2015 sebanyak 87 ton.

Baca Juga: Tidak Ada Reshuffle Hari Ini, Lihat Potret Jokowi dan Syahrul Yasin Limpo

Tahun 2016 sebanyak 237 ton, tahun 2017 sebanyak 649 ton, tahun 2018 sebanyak 580 ton, tahun 2019 sebanyak 744 ton, dan pada tahun 2020 sejak 1 Januari hingga 13 Juni sebanyak 471 ton.

“Volume ekspor gula kelapa masih dapat bertambah lagi hingga akhir tahun 2020 karena kebutuhan gula kelapa luar negeri terus bertambah,” kata dia.

Total nilai ekspor gula semut pada periode Januari-13 Juni 2020 mencapai Rp 16.231.094.484. Sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp 8.958.174.789.

Ini menunjukkan gula merah (gula kelapa) Indonesia semakin diminati di pasar luar negeri. Tujuan ekspor tertinggi gula semut dan gula kelapa ini adalah Amerika, Belanda, dan Inggris.

Manfaat Gula Semut

Baca Juga: Diterpa Isu Perombakan Kabinet, Doa Syahrul Yasin Limpo Sangat Menyentuh

1. Kurangi risiko diabetes

Load More