SuaraSulsel.id - Bripka Donny Juniansyah membongkar aib penyidik senior KPK Novel Baswedan. Saat itu Novel Baswedan masih menjabat sebagai Kasatreskrim Polda Bengkulu.
Pengakuan Bripka Donny yang juga bekas anak buah Novel Baswedan tersebut disampaikan lewat video wawancara yang ditayangkan Kompas TV. Kemudian viral di media sosial.
Mengutip terkini.id -- jaringan Suara.com, netizen menyebut eks anak buah Novel Baswedan tersebut mengaku bahwa Novel telah merekayasa kasus tewasnya tersangka pencurian sarang burung walet. Kala masih menjabat Kasatreskrim Polda Bengkulu.
"Seorang mantan anak buah Novel Baswedan saat masih menjabat sebagai Kasatreskrim di Polda Bengkulu mengaku Novel telah melakukan rekayasa kasus tewasnya tersangka pencuri sarang burung walet," cuit Cintada16.
Bahkan, Bripka Donny Juniansyah juga mengaku sempat dianiaya Novel Baswedan lantaran menolak menandatangani Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terkait kasus tersebut.
"Mantan anak buah tersebut mengaku sempat dianiaya Novel karena menolak BPA," tulisnya.
Dilihat dari video itu, nampak Bripka Donny Juniansyah tengah diwawancara stasiun televisi Kompas TV.
Ia pun mengungkapkan bahwa Novel Baswedan membuat sebuah skenario penangkapan terhadap tersangka kasus pencurian sarang burung walet itu.
"Dibuatlah skenario oleh Pak Novel bahwa seolah-olah tersangka itu setelah kami tangkap, kami bawa ke salah satu tempat untuk proses pengembangan untuk menangkap salah satu tersangka dan salah satu tersangka melompat dari kendaraan dan kami melakukan penembakan. Sehingga salah satu tersangka meninggal dunia," ungkapnya.
Baca Juga: Novel Baswedan Dinonaktifkan, Pukat UGM: Ada Motif Terselubung Ketua KPK
Bripka Donny dan rekan-rekannya sempat melakukan protes kepada Novel Baswedan lantaran telah merekayasa kejadian meninggalnya salah satu tersangka dalam kasus itu.
"Dan itu kami protes ke Pak Novel. Pada saat kami protes dengan BAP itu, pak Novel mungkin tidak terima seolah-olah tidak loyal dengan dia," tuturnya.
Ia pun mengaku enggan menandatangani BAP yang telah direkayasa oleh Novel tersebut. Pasalnya, kata Donny, hal yang tertulis dalam BAP itu tidak sesuai dengan fakta sebenarnya yang terjadi di lapangan.
"Tetap saya tidak mau tanda tangan BAP itu karena bukan fakta yang sebenarnya," ujar Bripka Donny.
Lantaran menolak menandatangani BAP kasus tersebut, Donny pun mengaku dianiaya oleh Novel Baswedan karena dianggap tidak loyal terhadap pimpinan.
"Karena mungkin saya dianggap tidak loyal dengan pimpinan, saya disuruh tanda tangan saya tidak mau, di situlah terjadinya pemukulan," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Kembali Disambut Rizky Ridho Hingga Yakob Sayuri
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Pilihan Alas Bedak Wardah yang Bikin Glowing dan Tahan Lama, Murah tapi Berkualitas!
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- 6 Rekomendasi Lipstik yang Tahan Lama Terbaik, Harga Terjangkau Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Xiaomi RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik 2025
-
Bertemu Rocky Gerung, Kapolri Singgung Pepatah Tentang Teman dan Musuh
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
-
9 Sepatu Lari Murah Rp500 Ribu ke Bawah di Shopee, Performa Nyaman Desain Keren!
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Mau Merasakan Serunya Olahraga Padel di Makasar? Ini Lokasinya
-
Jenazah Tukang Ojek Korban Pembunuhan di Puncak Jaya Dipulangkan ke Makassar
-
Truk Rombongan Rambu Solo' Terguling, 8 Nyawa Melayang di Toraja Utara
-
Sekolah Rakyat Makassar: Ketika Anak Orang Kaya Ikut Berebut Pendidikan Gratis
-
Ubah Sampah Jadi Emas: Eco Enzyme Jadi Kunci Ekonomi Warga?