SuaraSulsel.id - Program Wisata Covid-19 Pemprov Sulsel akan berakhir 14 April mendatang. Kondisi anggaran jadi salah satu penyebabnya.
Selama berjalan sejak Maret 2020 lalu, Program Wisata Covid-19 Pemprov Sulsel sudah menghabiskan anggaran yang besar. Pada tahun 2020 saja, anggaran yang dihabiskan mencapai Rp 117 miliar.
Sementara tahun ini, anggaran yang digunakan sebanyak Rp 20 miliar. Itu belum terhitung Maret 2021. Hanya Januari dan Februari saja.
Sekretaris Satgas Covid-19 Sulsel, Ni’mal Lahamang mengatakan, untuk pembayaran hotel saja di tahun 2021 belum rampung. Pemprov Sulsel menggunakan 13 hotel untuk pasien dan 5 hotel untuk tenaga kesehatan.
Baca Juga: BMKG Minta Warga Waspada, Sulsel Berpotensi Banjir Bandang Seperti NTT
"Untuk pembayaran hotel di tahun 2021 (belum lunas) masih berproses dari bulan Januari. Kalau 2020 sudah habis," kata Ni'mal, Senin, 5 April 2021.
Ni'mal mengatakan Program Wisata Covid-19 tahun 2021 menelan anggaran yang cukup besar. Karena peningkatan kasus sempat terjadi. Pemprov Sulsel harus menambah kapasitas hotel untuk menampung pasien.
Sekarang hotel harus dikurangi. Selain karena kondisi anggaran, jumlah pasien orang tanpa gejala (OTG) juga terus berkurang.
Saat ini, tinggal satu hotel yang masih beroperasi yakni Grand Imawan. Dari data pekan lalu, kata Ni'mal, ada 81 pasien yang masih dirawat di sana.
Setelah pasien menjalani isolasi di hotel dan dinyatakan sembuh, Pemprov Sulsel akan menutup secara resmi program tersebut. Masyarakat yang terjangkit juga diarahkan untuk berobat ke rumah sakit.
Baca Juga: Wisata Religius Patung Tuhan Yesus Memberkati di Sulsel
"Jadi kalau ada pasien lagi, harus ke rumah sakit. Mau kemana lagi," ujar kepala BPBD Sulsel itu.
Ni'mal juga menambahkan, pihaknya tak bisa menghalangi hotel karena mereka ingin membuka layanan untuk umum. Pengunjung tentu ragu menginap jika masih ada pasien Covid-19 yang masih dirawat.
"Tidak mungkin kita harus bertahan di sana. Makanya kita pilih hentikan perawatan di hotel," jelas Ni'mal.
Kepala Dinas Kesehatan Ichsan Mustari mengatakan penurunan kasus di Sulsel terus terjadi. Percepatan vaksinasi juga terus dilakukan.
"Saat ini, vaksinasi di Sulsel fokus ke tenaga pendidik dan tokoh agama. Apalagi jelang ramadan, para mubaligh, ustadz, dan kiai harus diutamakan," katanya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
-
Mulut Berbusa usai Check In Bareng Cewek di Hotel, MS Tewas Gegara Overdosis Obat Kuat?
-
Tim Hukum Ridwan Kamil Layangkan Tantangan Terbuka ke Lisa Mariana Soal Pembuktian
-
Daya Beli Anjlok, Hotel dan Restoran Terpaksa Pangkas Biaya Operasional, Ini Kata PHRI
-
PHRI Kritik Pemerintah yang Minta Pelaku Usaha Berinovasi di Tengah Daya Beli Turun: Asal Bicara Aja
-
Hotel Malah Sepi Selama Libur Lebaran, Dampak Perekonomian Lesu jadi Pemicunya!
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Menteri Pertanian: Petani Kakao, Cengkeh, dan Kelapa Senang Kalau Krisis Ekonomi
-
Mau Sukses dan Jadi Orang Kaya? Menteri Pertanian: Hindari Kebiasaan Mengeluh
-
Haji Mabrur: Lebih dari Sekadar Ritual, Tapi Perjalanan Menyucikan Jiwa
-
Tidak Cukup Niat, Ini 3 Kemampuan Wajib Dimiliki Jemaah Haji
-
Insentif Guru Besar Unhas Naik Jadi Rp5 Juta