Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Sabtu, 27 Maret 2021 | 08:32 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan). (ANTARA/HO/Humas Partai Demokrat)

SuaraSulsel.id - Pengamat politik sekaligus pengacara, Saiful Huda Ems, membuat tulisan yang menuding sejumlah pihak hendak membenturkan mahasiswa dengan pemerintah.

Saiful Huda pun terang-terangan menyebut pihak yang dimaksud. Saiful menyebut nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Terkini.id -- jaringan Suara.com menyajikan ulang tulisan Saiful Huda Ems (SHE) dari media sosial pribadinya. Berikut tulisan Saiful Huda :

“KETIKA SBY, GATOT, JK, DAN ANIES KOMPAK HENDAK BENTURKAN MAHASISWA DENGAN ISTANA”

Baca Juga: Tewaskan 10 Orang, Korban Selamat Ungkap Detik-Detik Kebakaran di Matraman

Masih ingat dengan orasi AHY beberapa hari lalu yang mencatut 11 nama Universitas dan nama-nama Mahasiswa yang diklaimnya telah mendukung Partai Demokratnya SBY dan AHY?

Ya, orasi serampangan AHY yang sangat nampak jelas hendak membenturkan Kampus dan Mahasiswanya dengan Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin serta Kepala Staf Presiden Dr. Moeldoko.

Orasi AHY yang asal-asalan, emosional, tanpa pikir panjang dan penuh intrik politik yang tidak malah menjadikan rakyat atau mahasiswa ibah, menaruh belas kasihan padanya setelah terlempar dari posisinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat oleh Sang Reformis Kontemporer Dr. Moeldoko, melainkan malah berbuntut panjang dengan turunnya mahasiswa ke jalanan, mengepung Kantor DPP Partai Demokrat untuk memaksa AHY keluar dan mengklarifikasi pernyataannya!

Mahasiswa itu turun ke jalan karena tidak terima nama kampusnya dicatut oleh AHY, dan yang diklaimnya mendukung Kepemimpinan AHY di Partai Demokrat.

Masih ingatkah pula dengan manuver politik AHY yang mendatangi JK di rumahnya dengan alasan sedang ingin bersilaturrahmi dan ingin berdiskusi soal situasi kebangsaan, namun sesungguhnya tak lebih hanyalah kelanjutan dari sebuah episode skenario gerakan politik besar antara SBY, Gatot, JK dan Anies yang terus bernafsu untuk membenturkan rakyat, mahasiswa dengan Pemerintahan Jokowi setelah Gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang dimotori Gatot Nurmantyo gagal total dan berantakan?

Baca Juga: Anies Bolehkan Sepeda Masuk MRT, PDIP Sebut Transportasi di Jakarta Aneh

Bukan SBY, bukan Gatot, bukan pula JK dan wayangnya yang bernama Anies jika mereka mudah putus asa dan berhenti membuat gaduh negara sebelum nafsu berkuasanya tercapai.

Banyak sekali rekam jejak politik mereka yang sangat jelas menampakkan wajahnya yang bermuka tebal atau istilah Jawanya “rai gedhek” (muka tembok) karena tidak pernah tau malu!

SBY sudah dua kali jadi Presiden tapi sangat nampak berambisi ingin jadi Presiden kembali, meski dengan kata-katanya yang tersirat: “Setelah saya keliling safari politik ke daerah-daerah, saya temui banyak rakyat yang menginginkan saya jadi presiden kembali”.

Gatot Nurmantyo, baru beberapa menit pensiun dari Panglima TNI langsung koar-koar mengajak rakyat melawan Pemerintahan Jokowi.

JK sudah dua kali jadi Wapres dan pernah bolak-balik mau nyapres yang dimulainya dari Konvensi Capres Golkar 2004 hingga nyapres 2009 meskipun gagal terus, JK tak pernah kapok untuk terus berusaha manggung di pentas politik nasional.

Anies meskipun sudah dipecat dari jabatannya sebagai menteri namun kemudian menjadi Gubernur yang gagal, tak berprestasi, tetap saja menampakkan ambisinya untuk menjadi Capres 2024.

Load More