"Saya tidak kenal sama dia (R). Saya saja tahu namanya dari papan namanya," kata dia.
"Lama di situ saya cerita-cerita sama dia. Terus dia juga bertanya kenapa di sini dek? Jadi saya jawab ini teman kosku tidur terus kunci pintu. Tidak dia bukakan pintu juga, jadi tidak tau mau ke mana. Jadi saya bilang saya numpang di sini dulu biar aman," tambah AV.
Setelah selesai cerita, kata dia, R mengajak AV untuk ikut patroli bersamanya di lantai 23 dengan menaiki lift. Subuh, sekitar pukul 03.00 Wita.
Tanpa rasa curiga, AV pun memberanikan diri untuk ikut patroli bersama Satpam R. Belum lagi AV juga merasa takut bila harus tinggal sendiri di Pos Sekuriti karena kedua sekuriti yang berjaga telah tertidur.
"Iya. Dia (R) tidak mencurigakan juga, baru ini yang dua kan tidur. Karena yang dua tidur. Jadi takut saya juga di pos, jadi mending saya ikut patroli. Apalagi dia Satpam jadi saya pikir aman," kata AV.
Tetapi keadaan bercerita lain, setelah AV ikut patroli hingga Lantai 23. Hal ini dikarenakan R yang seharusnya memberikan rasa aman, justru berbuat tidak senonoh kepada AV di lantai 21, Menara Bosowa.
"Sekalinya turun kembali ke lantai 21, langsung dia rangkul saya dari belakang. Terus sekap. Terus dia bilang 'Di sini tidak ada CCTV'. Tapi di situ, saya lihat ada CCTV," katanya.
"Pas dia (R) sekap saya tidak tahu mau bagaimana karena badannya besar. Terus lebih kuat dari saya. Saya tidak bisa bicara. Di situ, dia peluk terus perkosa saya di dalam ruangan lantai 21," sambung AV.
Setelah melakukan aksi bejatnya, R pun turun ke pos jaga sambil merangkul AV. Tujuannya, agar AV tidak menceritakan perbuatan R terhadap AV.
Baca Juga: Usil Banget, Nurhidayat Semprot Muka Yakob Sayuri Pakai Air Botol
"Dia (R) turun lagi ke bawah pas sudah perkosa saya, tapi di situ dia rangkul saya lagi. Saya tidak bisa cerita karena takut apalagi ada barang-barang dia pegang. Terus dia ikuti saya terus. Baru saya sudah dalam keadaan hancur," ungkap AV.
Karena tidak terima, keesokan harinya AV pun langsung mendatangi Kantor Polrestabes Makassar. Untuk melaporkan peristiwa pemerkosaan yang telah menimpanya di Menara Bosowa, Makassar pada Kamis 19 November 2020 silam.
"Kejadianya tanggal 19 November 2020 karena subuh. Kejadian saat subuh, besok pagi langsung saya lapor juga di kantor polisi," jelas AV.
Menurut AV, polisi yang menangani kasus dugaan pemerkosaan yang dilaporkan itu ternyata tidak serius. Penyidik Polrestabes Makassar yang menangani kasus memberikan berbagai alasan. Salah satunya adalah penanganan kasus itu bertepatan dengan momentum Pemilihan Wali Kota Makassar 2020.
"Polisi bilang, ditunda karena dulu ada pemilihan, kan di situ (Menara Bosowa) kan yang punya Paslon nomor dua. Jadi takut mungkin kalau ada masalah jadi diundur. Sudah itu, mau tahun baru lagi. Dia undur lagi. Kemudian, chat sama keluarga saya, dia (polisi) bilang lagi Covid penyidiknya," beber AV.
AV mengaku bahwa dirinya telah menjalani pemeriksaan visum untuk menguatkan bukti pemerkosaan pelaku. Namun, hasil visum tidak boleh dilihat oleh AV beserta keluarganya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- RESMI! PSSI Tolak Pemain Keturunan ini Bela Timnas Indonesia di Ronde 4
- Jangan Lewatkan Keseruan JCO Run 2025, Lari Sehat sambil Dapat Promo Spesial BRI
- 5 Mobil Bekas 60 Jutaan Muat Banyak Keluarga, Bandel dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 21 Kode Redeem FF Hari Ini 23 Juli 2025, Kesempatan Klaim Bundle Player Squid Game
- Akhirnya Jokowi Mau Tunjukkan Ijazah Asli, Tapi Kenapa Diperiksa di Solo, Bukan Jakarta?
Pilihan
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia U-23 Itu Bernama Yotsakorn Burapha
-
Hasil Babak Pertama: Buang Peluang, Timnas Indonesia U-23 Masih Tertahan
-
Berubah Lagi! Ini Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Thailand
-
Menko Airlangga: Perang Thailand-Kamboja Belum Jadi Ancaman Ekonomi RI, Tapi Tetap Waspada!
-
Fenomena 'Rojali' Hantui Mal: BPS Ungkap Kelas Rentan Tercekik, Orang Kaya Ikut 'Ngerem' Belanja!
Terkini
-
Terbongkar! 49 Mobil Dinas DPRD Makassar Raib, Dikembalikan Paksa
-
BRI Permudah Pengajuan Kartu Kredit Tanpa ke Kantor Cabang: Bonus Penawaran Istimewa dan Voucher
-
Pemprov Sulsel Hadirkan Dokter Spesialis ke Pulau Terpencil
-
Kampus di Makassar Diwarnai Razia Mahasiswa dan Ajakan Perang
-
Kejati Sulsel Tetapkan 4 Tersangka Baru Kredit Fiktif Bank BUMN