SuaraSulsel.id - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menerima kunjungan diaspora Indonesia di Amerika Serikat. Saat menggelar program KSP Mendengar.
Para diaspora atau warga negara Indonesia yang tinggal di Amerika Serikat sekitar 100 partisipan dari berbagai wilayah di Amerika Serikat dengan beragam profesi hadir.
Pertemuan dilakukan secara daring dari Situation Room Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa 23 Maret 2021.
Moeldoko menyampaikan, program KSP Mendengar bertujuan menjaring isu-isu di masyarakat dan permasalahan atau pengaduan yang belum terselesaikan.
Serta membuka ruang komunikasi seluas – luasnya untuk masyarakat. Moeldoko pun tidak lupa menyampaikan bagaimana peran sentral KSP dalam Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Terutama dalam mengelola isu-isu strategis dan mengawal program prioritas nasional. Contohnya adalah pencapaian program reforma agraria.
Moeldoko mengungkapkan, reforma agraria menekankan tiga poin yakni redistribusi tanah, perhutanan sosial, dan akselerasi sertifikasi.
Sebelum pemerintahan Jokowi, target sertifikasi tanah mencapai 500.000 bidang per tahun. Kemudian target tersebut dinaikkan hingga saat ini menjadi 9 juta bidang per tahun untuk mengejar 140 juta bidang yang harus disertifikasi.
Moeldoko yang didampingi para staf khusus KSP, Deputi IV KSP Juri Ardiantoro dan beberapa tenaga ahli KSP juga menjawab berbagai pertanyaan dan pengaduan dari para diaspora peserta audiensi.
Baca Juga: Lagi! Penembakan Brutal Terjadi di AS, Satu Polisi Tewas
Salah satunya pertanyaan dari Midiyanto, seorang pegiat seni asal Wonogiri yang tinggal di Berkeley.
Midiyanto yang mewakili seniman tradisi di desa pelosok memaparkan bagaimana sulitnya untuk mencari nafkah di tengah pandemi Covid-19.
Bahkan, katanya, para pekerja seni tradisi ingin pemerintah memberikan ruang untuk pentas secara virtual.
Menanggapi pernyataan Midiyanto, Moeldoko menegaskan, persoalan pekerja seni sudah beberapa kali dibahas dalam Sidang Kabinet yang dipimpin Presiden Jokowi.
Moeldoko pun menyadari, adanya bantuan sosial bagi pekerja seni belum sepenuhnya merata.
“Untuk itu, kami akan segera ambil tindakan. Nanti kami sampaikan ke Kementerian atau Lembaga terkait agar para pekerja seni bisa menggelar pentas secara virtual,” tutur Moeldoko.
Berita Terkait
Terpopuler
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- Liga Inggris Seret Nenek ke Meja Hukum: Kisah Warung Kopi & Denda Ratusan Juta yang Janggal
- 3 Negara yang Bisa Gantikan Kuwait untuk Jadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday
- Deretan Kontroversi yang Diduga Jadi Alasan Pratama Arhan Ceraikan Azizah Salsha
Pilihan
-
Tom Haye ke Persib, Calvin Verdonk Gabung ke Eks Klub Patrick Kluivert?
-
Alasan Federico Barba Terima Persib, Tolak Eks Klub Fabio Grosso
-
Siapa Federico Barba? Anak Emas Filippo Inzaghi yang Merapat ke Persib
-
Stok BBM Shell Kosong Lagi, Kapan Kembali Tersedia?
-
Danantara Gaet Perusahaan China Garap Proyek Smelter Nikel Milik INCO Senilai Rp23 Triliun
Terkini
-
Bukan Naikkan Pajak! Kepala Daerah Diminta Kreatif Dongkrak PAD
-
Indeks Demokrasi Indonesia di Sulawesi Selatan Menurun, Ini Penyebabnya!
-
Eks Sekda Jadi Tersangka Korupsi Dana Masjid Lebih Rp1 Miliar
-
Taufan Pawe Siap Bertarung Lawan Appi di Musda Golkar Sulsel
-
Makassar Harus Perkuat Tata Kelola Sampah: Mulai dari Rumah Hingga TPA