Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 05 Maret 2021 | 17:12 WIB
Suasana pembukaan Kongres Luar Biasa atau KLB Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).[Antara]

SuaraSulsel.id - Partai Demokrat Sulawesi Selatan menolak hasil Kongres Luar Biasa atau KLB Partai Demokrat.

Pengurus DPD Demokrat Sulsel tidak mengakui hasil KLB Partai Demokrat, yang menetapkan Moeldoko jadi ketua umum. Mereka hanya mengakui satu ketua yakni Agus Harimurti Yudhoyono.

"Kita tegaskan tidak akui," kata Ni'matullah dengan tegas, Jumat, 5 Maret 2021.

Wakil Ketua DPRD Sulsel itu mengatakan tetap setia pada partai adalah suatu kehormatan. Maka ini juga menyangkut soal harga diri dan marwah partai.

Baca Juga: Geser AHY, Moeldoko Berterimakasih Jadi Ketum Demokrat di KLB Deli Serdang

Pengurus DPC Demokrat di Sulawesi Selatan bahkan dikumpulkan di Hotel Claro, hari ini untuk menyatakan penolakan pada KLB tersebut. Apapun yang terjadi, mereka tetap setia pada Ketua Umum, Agus Harimurti Yudhoyono.

"Siapa pun yang mengusik kita lawan sampai titik darah penghabisan. Ini soal harga diri dan kehormatan," tegasnya.

Ia menegaskan siapa pun pengurus Partai Demokrat Sulsel yang ikut KLB, siap-siap mendapatkan sanksi. Pemecatan tentu akan dilakukan.

Sebelumnya, Ketua Bappilu DPD Partai Demokrat Sulsel Selle KS Dalle mengatakan pengurus DPD Demokrat Sulsel sudah sepakat sejak awal tidak mendukung adanya KLB. Mereka tetap bernaung di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono.

"Kami sudah tegaskan dan sepakati itu sejak awal tidak mendukung (KLB)," tegas Selle.

Baca Juga: Jawab Moeldoko di Ujung Telepon, Pekik Peserta KLB: Merah Putih Harga Mati!

Namun, kata Selle, pihaknya mendapat informasi ada Pengurus DPC Demokrat asal Sulsel yang hadir di sana. Informasi ini disebutnya masih simpang siur.

Ia pun belum ingin mengumumkan ke empat nama orang tersebut. Pihaknya juga masih mencari informasi valid.

"Katanya ada empat orang. Tapi saya masih berprasangka baik, semoga namanya hanya dicatut saja," jelas Selle.

KLB yang digelar di Sibolangit itu dianggapnya inkonstitusional. Sehingga jika betul ada, kata Selle, tentu ada sanksi yang mengatur.

"Pasti pemecatan. Artinya mereka menghkhianati partai," tandasnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More