SuaraSulsel.id - Sudah berumur ratusan tahun, Gereja di Minahasa ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh pemerintah. Sayangnya, sampai sekarang pengurus gereja dan masyarakat belum terlalu tahu sejarah pendirian gereja.
Warga tidak tahu siapa arsitek yang merancang bangunan gereja dan siapa saja tukang yang terlibat dalam pembangunan gereja.
Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM ) Jemaat “Galilea” Watumea Wilayah Tandengan yang sudah berusia ratusan tahun ini menyimpan banyak misteri yang belum terpecahkan hingga saat ini.
Hal pertama yang jadi sorotan saat BeritaManado.com -- jaringan Suara.com berkunjung ke gereja yang 100 persen terbuat dari bahan kayu ini adalah keberadaan Buku Baptis yang membuktikan perkembangan jemaat mula-mula.
Baca Juga: Teroris Penyerangan Gereja Meninggal, Jenazah Dimakamkan di Banyuwangi
Selanjutnya yaitu keberadaan lonceng gereja yang juga tidak diketahui tahun pembuatannya dan berasal darimana.
Demikian juga dengan jenis kayu yang digunakan untuk membagnun eksterior dan interior bangunan. Gereja saat ini dipimpin oleh Pendeta Inneke Tulangi selaku Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ).
Demikian juga dengan aspek sosial kemasyarakatan, hingga saat ini belum ada informasi yang menggambarkan interaksi dengan masyarakat yang berlainan keyakinan termasuk dengan mereka yang masih menganut kepercayaan agama suku atau alifuru.
Hal itu diakui oleh Kostor Refly Pandoh, dimana kepada BeritaManado.com dikatakannya bahwa memang ada cukup banyak informasi sejarah yang masih harus ditelusuri.
“Hal ini memang tidak mudah, akan tetapi hal ini akan terus diupayakan bersama. Sebagian besar informasi ten tang sejarah gereja ini sudah dibuatkan catatan singkat sebagai gambaran umum kondisi perjalanan hidup gereja dan jemaat di Watumea,” ujarnya.
Baca Juga: Berwisata Sekaligus Belajar Toleransi Beragama di Bukit Rhema
Sementara itu, Ketua BPMJ Pdt. Inneke Tulangi mengatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya melestarikan bangunan gereja yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya.
“Kami berharap kedepan akan semakin banyalk informasi sejarah yang akan diperoleh. Untuk itu kami juga minta dukungan dari seluruh jemaat agar jika memiliki memori mengenai apa dan bagaimana Jemaat Galilea Watumea ini sejak awal mula hingga perkembangan saat ini,” katanya.
Berita Terkait
-
Siapkan 4.600 Kursi untuk Jemaat, Gereja Katedral Angkat Tema Ini di Misa Paskah 2025
-
Mengenal Warna Liturgi Paskah dan Maknanya dalam Ibadah Gereja
-
Lagu Paskah 2025: 5 Melodi Menyentuh Hati untuk Ibadah Jumat Agung
-
Rangkaian Jadwal Misa Paskah 2025 di Katedral Jakarta Mulai Minggu Palma
-
Potret Salat Idul Fitri di Depan Gereja Koinoia Jatinegara
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Kapan UTBK 2025 Unhas? Ini Jadwal dan Kesiapan Terbaru dari Panitia
-
Sampai Kapan Program Link Saldo DANA Kaget Digelar? Ini Jawabannya!
-
Awas! Merek Produk UMKM Bisa Dicuri, Begini Cara Amankan dengan Biaya Murah
-
Euromoney Private Banking Awards 2025 Bukti Keandalan Wealth Management BRI
-
Spekulan Mengintai! Kenaikan Harga Emas Bisa Jadi Bumerang untuk Anda, Ini Kata Ahli