SuaraSulsel.id - Pandemi Covid-19 yang belum berakhir membuat pemerintah memberikan sanksi kepada masyarakat yang melanggar protokol kesehatan. Lantas bagaimana jika Presiden yang membuat kerumunan ?
Seperti yang terlihat saat Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja di Nusa Tenggara Timur. Terlihat jelas warga berdesak-desakan. Berkerumun mendekati mobil Presiden Jokowi.
Oleh karena itu warganet menganggap kerumunan di NTT ini bertolakbelakang dengan imbauan pemerintah.
Mengutip dari terkini.id -- jaringan suara.com, warganet ramai membandingkan kasus di NTT dengan kasus Habib Rizieq Shihab yang ditangkap akibat diduga menciptakan kerumunan di Petamburan, Jakarta.
Baca Juga: Anggota DPR: Kerumunan di Maumere Bukan Salah Jokowi, Tapi Protokol Istana
Di media sosial Twitter, tak sedikit warganet yang mendesak Polri untuk mengusut kasus ini. Banyak yang meminta untuk berlaku adil perihal ini.
Seperti akun @putragaruda27 yang mengutip pemberitaan mengenai kerumunan di NTT.
Pemilik akun ini menuliskan "Jika keadilan sudah tidak ada maka suatu negara akan hancur, begitukan om @mohmahfudmd? Ayo Kapolri baru buktikan hukum tidak tajam ke bawah tumpul ke atas, usut @jokowi terkait kerumunan @DivHumas_Polri" tulis akun dengan tampilan nama Kepak Sayap Garuda ini
Ada juga akun @saputrananda425 yang menuliskan "Mana nih @DivHumas_Polri, Presiden sendiri mengundang kerumunan loh, gak diterapin nih pelanggaran UU Karantina Wilayah?" tulisnya.
Pihak Istana dalam hal ini diwakili Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin angkat bicara.
Bey mengatakan bahwa benar adanya kerumunan massa tersebut terjadi karena spontanitas.
Baca Juga: Tinjau Tanggul Sungai Citarum Jebol, Jokowi: Dua Hari Lagi Harus Selesai!
"Jadi sebenarnya, itu melihat spontanitas dan antusiasme masyarakat Maumere menyambut kedatangan Presiden Jokowi," ucap Bey.
Berita Terkait
-
Singgung Jokowi, Rocky Gerung Ungkap Penyebab Indonesia Tak Berdaya Hadapi Perang Tarif AS
-
Jalan Tol Dibangun Tapi Pemudik Turun? Rocky Gerung Kritik Pedas Infrastruktur Jokowi
-
Isu Ijazah Jokowi Palsu Yang Berulang, Dokter Tifa Sebut Permainan Catur Tingkat Tinggi
-
Wisata Jokowi, Rasa Cinta di Antara Suara Kritis Kita
-
Belum Lebaran ke Megawati, Jokowi Disebut Masih Komunikasi dengan PDIP Lewat Puan
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
Terkini
-
Cuti Lebaran Usai! ASN Sulsel Wajib Ngantor Besok, Nekat Libur? Ini Sanksinya!
-
Balap Perahu Hias dan Lebaran Ketupat: Dua Tradisi Unik di Gorontalo dan Mataram
-
Gelap Ruang Jiwa: Bisnis Aksesori Binaan BRI yang Ekspansi Global Lewat BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Batal Nikah Gegara Uang Panai? Rumah Calon Pengantin Pria di Jeneponto Hancur
-
Muhammadiyah Sindir Tata Kelola Kampus: Hindari Personal, Keluarga, dan Kelompok