Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 23 Februari 2021 | 10:34 WIB
Bendungan dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Distrik Abenaho, Kabupaten Yalimo, rusak diterjang longsor / [Kabarpapua.co]

SuaraSulsel.id - Bendungan dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) rusak parah. Karena tertimbun longsoran batu dan kayu. Dampaknya, 108 kampung di Yalimo tidak mendapatkan aliran listik.

Joni Helakombo, Petugas PLTMH Mini, Kali Bion, Kampung Abenaho, Distrik Abenaho, Yalimo mengatakan luapan air sungai akibat curah hujan tinggi membawa material batu, kayu, dan pasir. Menimbun bendungan.

Akibatnya saluran air tersumbat. Sehingga tidak bisa menampung air. Karena sudah penuh dengan material longsor.

"Kondisi inilah yang membuat listrik di 108 kampung di Distrik Abenaho tak bisa menyala, akibat sedikitnya debit air dan tak mampu menggerakan PLTMH mini,” katanya kepada kabarpapua.co -- jaringan suara.com, Senin 22 Februari 2021.

Baca Juga: Dirut Pos Indonesia Tinjau Penyaluran BST dan Korban Longsor Purwakarta

Langkah yang dilakukan petugas saat ini adalah melakukan pembersihan material longsor dan pengecekan bendungan dan alat yang rusak. Seperti saluran air dan lainnya.

“Kami masih menyesuaikan dengan kondisi cuaca yang sedang hujan. Semoga kondisi ini cepat berakhir dan kami bisa melihat kerusakan di PLTMH,” tuturnya.

Ia berharap tak ada gangguan meluas seperti gangguan pada mesin pembangkit. ”Kami harap pemerintah bisa mencari solusi terbaik, sehingga masyarakat bisa kembali mendapatkan aliran listrik,” katanya.

Hujan lebat yang mengguyur Yalimo beberapa hari ini, menyebabkan banjir dan longsor. Karena luapan air Kali Bion di Distrik Abenaho, Kabupaten Yalimo.

Baca Juga: Anies Sebut Banjir Gegara Bogor Depok, Bima Arya : Kalau Katulampa Siaga I

Load More