SuaraSulsel.id - Front Perjuangan Pemuda Indonesia atau FPPI mengkritik pemerintah provinsi Sulawesi Barat yang menumpuk bantuan kemanusiaan dari Uni Emirat Arab (UEA) untuk pengungsi korban gempa di Kabupaten Mamuju dan Majene. Mereka mendesak pemprov Sulbar segera menyalurkan bantuan logistik itu kepada para pengungsi.
"Kami harap 3.000 paket logistik dari UEA langsung disalurkan kepada masyarakat dan jangan ditumpuk digudang penampungan Pemerintah Sulbar," kata Ketua relawan FPPI, Muh. Suyuti di Mamuju seperti dilaporkan Antara, Kamis (4/2/2021).
Ia mengatakan, beberapa waktu lalu banyak masyarakat mengkritik Pemerintah Sulbar karena terlalu lama menampung bantuan dari seluruh rakyat Indonesia, dan tidak cepat disalurkan kepada pengungsi.
"Nanti masyarakat protes karena lapar baru kemudian bantuan disalurkan, pemerintah harus melihat kebutuhan masyarakat, untuk apa menumpuk bantuan itu digudang, tidak ada gunanya," ujarnya.
Ia berharap, Pemerintah Sulbar cepat dalam membantu masyarakat korban gempa dan jangan membuat masyarakat menunggu bantuan.
Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar, sebelumnya, menerima bantuan negara Uni Emirat sebanyak 3.000 paket bantuan logistik. Bantuan tersebut untuk meringankan beban pengungsi gempa di Sulbar.
Perwakilan UEA, Syek Muhammad mengatakan, UEA terus berupaya membantu negara di dunia yang tertimpa bencana termasuk bencana gempa Sulbar di Indonesia. Ia berharap bantuan tersebut dapat bermanfaat bagi korban gempa khususnya mereka yang kehilangan tempat tinggal.
Jumlah pengungsi di Sulbar secara keseluruhan mencapai 91.003 orang, jumlah terbanyak berasal dari Kabupaten Mamuju 58.123 orang, di Kabupaten Kabupaten Majene 25.737 orang, sementara pengungsi Kabupaten Polman sebanyak 5.343 orang.
Menurut dia, untuk data korban meninggal dunia sebanyak 105 orang, dengan rincian 95 orang di Kabupaten Mamuju, 10 orang di Kabupaten Majene.
Baca Juga: Gempa Susulan Majene dan Mamuju Masih Terus Terjadi, Ini Penjelasan BMKG
Sementara untuk data kerusakan rumah, terbanyak di Kabupaten Mamuju sebanyak 11.422 unit, kerusakan tersebut terdiri dari rusak ringan sebanyak 5.527, rusak sedang sebanyak 3.844, dan rusak berat sebanyak 2.051 unit.
Sedangkan di Kabupaten Majene, rumah rusak sebanyak 5.929 unit terdiri dari 1.656 rusak ringan, 1.538 rusak sedang dan 2.735 unit rusak berat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
Terkini
-
Intip Konsep Unik Klinik Gigi Medikids Makassar, Bikin Anak Betah
-
Menhan soal Relawan China Ikut Cari Korban Bencana Aceh: Bukan Bantuan Asing
-
Menhan Geram! PT Timah Harusnya Raup Rp 25 Triliun, Kini Cuma Rp 1,3 Triliun
-
Viral Adu Pukul Warga dengan TNI di Luwu Utara, Sengketa Lahan Sawit Jadi Pemicu
-
Ketika Rumah Arobi Akhirnya Terang: Kisah Haru di Balik Program BPBL