SuaraSulsel.id - Jelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris. Suasana di Washington DC berbeda dari biasanya.
Pemerintah memberlakukan siaga satu untuk menjaga keamanan pelantikam Joe Biden. Tidak mau kecolongan, Garda Nasional AS memecat 12 anggotanya.
Garda Nasional AS, Dinas Militer paruh waktu bertugas menjaga keamanan untuk pelantikan Presiden terpilih Joe Biden.
Pejabat militer AS mengatakan, tekad pihak berwenang mengamankan upacara empat tahunan di tengah kekhawatiran terjadinya kekerasan.
Baca Juga: Jelang Pelantikan Joe Biden, Sang Istri Jill Biden Tampil Mempesona
Seperti penyerbuan di Gedung Kongres AS 6 Januari lalu oleh pendukung Presiden Donald Trump yang akan menyelesaikan masa jabatannya.
Mengutip dari VOA, Kepala juru bicara Pentagon, Jonathan Hoffman, mengatakan kepada wartawan, 10 dari 12 pengawal telah disingkirkan karena "perilaku yang dipertanyakan".
Namun tidak terkait dengan ekstremisme yang diungkap oleh FBI dalam pemeriksaannya terhadap semua 25 ribu pengawal yang dikerahkan di daerah Washington, DC untuk mengamankan acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada Rabu (20/1).
Dua orang lainnya dibebaskan dari tugas setelah berkomentar "tidak pantas", kata Hoffman, tanpa merinci perilaku mereka.
Kantor berita Associated Press, mengutip dua pejabat yang tidak disebut namanya melaporkan, kedua pengawal itu dikeluarkan setelah diketahui mempunyai hubungan dengan kelompok-kelompok milisi.
Baca Juga: UE Minta Joe Biden Ambil Kepemimpinan Global Lawan Covid-19
Perkembangan itu terjadi ketika puluhan ribu pengawal dan agen federal tetap waspada di Washington dalam unjuk kekuatan pasukan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Unjuk kekuatan itu mengubah ibu kota AS menjadi benteng militer yang sesungguhnya.
Jelang pelantikan Joe Biden sebagai presiden terpilih Amerika Serikat (AS) harga minyak dunia terpantau menguat.
Mengutip CNBC, Rabu (20/1/2021) minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak pengiriman Maret, patokan internasional, ditutup melambung 1,15 dolar AS atau 2,1 persen menjadi 55,90 dolar AS per barel.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), melonjak 62 sen, atau 1,2 persen menjadi 52,98 dolar AS per barel.
Indeks utama Wall Street menghijau setelah laporan keuangan yang optimistis dari raksasa perbankan Amerika dan komentar calon Menteri Keuangan AS Janet Yellen menjelang pelantikan Joe Biden pada Rabu ini.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Daftar 5 Motor Listrik Murah Juni 2025: Mulai Rp 6 Jutaan, Disubsidi Pemerintah!
-
Daftar 5 Mobil Baru Murah di Indonesia Juni 2025: Mulai Rp 130 Jutaan, Desain Keren dan Irit BBM!
-
Hancurkan Malaysia 4-0, Timnas Putri Indonesia ke Semifinal Piala AFF U-19 2025
-
Rudiantara Ungkap Kasus Fraud eFishery dan Investree Buat Pendanaan Startup RI Anjlok
-
Skema Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026 di Ronde 4 Kualifikasi Zona Asia
Terkini
-
11 Ribu Lulusan SMP di Kota Makassar Terancam Tidak Lanjut ke SMA Negeri
-
Uji Kenyamanan Transportasi Publik Makassar: Bima Arya Naik Pete-Pete & Becak
-
Korupsi Jalur Kereta Api Sulsel, KPK Dalami Hal Ini
-
Narendra Modi: Gambar-gambar Dari Lokasi Jatuhnya Pesawat Air India Sangat Menghancurkan Hati
-
Momen Menyayat Hati: ODGJ Antar Jenazah Sahabat ke Pemakaman