SuaraSulsel.id - Kondisi cuaca di Sulawesi Barat cukup mengganggu proses pencarian korban di reruntuhan bangunan. Sulbar dilanda hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Berdasarkan data BMKG Wilayah IV Makassar, pada Sabtu (16/1/2021)), sebagian besar wilayah Sulbar, khususnya Kabupaten Mamuju Utara, dan wilayah Kabupaten Majene diguyur hujan sedang hingga hujan lebat pada pagi hingga dini hari.
Selain itu, angin kencang dengan kecepatan 45/km terjadi di wilayah pesisir barat khususnya wilayah Kabupaten Majene, Polman dan Pasang Kayu pada pagi dan dini hari.
Kepala BPBD Sulbar Darno Majid mengatakan kondisi cuaca saat ini cukup menyulitkan Tim SAR gabungan untuk melakukan pencarian korban. Hujan lebat mulai turun dari pagi hari.
Baca Juga: Relawan Bawa Bantuan Dikejar Golok, Kapolres Majene : Hubungi Kami
"Evakuasi lambat karena hujan lebat. Kita juga tidak bisa paksa karena berisiko," kata Darno.
Ia mengatakan pihaknya menurunkan 5 kloter tim anjing pelacak atau Brother Dog untuk membantu proses pencarian korban di puing reruntuhan. Satu kloter terdiri dari 2 orang dan 1 anjing.
"Kita turunkan tim sar dan anjing pelacak untuk melakukan penyisiran. Mungkin masih ada korban ini karena masih ada puing yang belum dievakuasi," bebernya.
Data sementara BPBD setempat mencatat ada 45 orang yang dinyatakan meninggal dunia karena gempa berkekuatan 6,2 magnitudo yang menghantam Sulbar sejak kemarin. Ratusan diantaranya luka dan 15.000 mengungsi.
Sulawesi Barat hingga kini sudah dihantam gempa susulan sebanyak 31 kali. Gempa bumi magnitudo berkekuatan 5,9 pertama terjadi pada Kamis (14/1/2021) siang.
Baca Juga: Dalam Dua Hari, Sulbar Telah Diguncang Gempa 31 Kali
Gempa susulan masih terus terjadi. Tadi pagi, gempa berkekuatan 5,0 kembali terjadi sekitar pukul 07.32 Wita.
Berita Terkait
-
Korban Tewas Gempa Myanmar Naik Terus, Kini Tembus 3.471 Jiwa
-
Korban Meninggal Akibat Gempa Myanmar Terus Bertambah, Ini Data Terbaru
-
Korban Tewas Akibat Gempa Myanmar Capai 3.000, Gencatan Senjata Diumumkan Demi Penyelamatan
-
Gempa Myanmar Renggut 2.800 Lebih Nyawa Manusia, Berapa Orang WNI?
-
Tragis! Ratusan Warga Muslim Myanmar Jadi Korban Gempa saat Salat Dalam Masjid
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
Terkini
-
Cuti Lebaran Usai! ASN Sulsel Wajib Ngantor Besok, Nekat Libur? Ini Sanksinya!
-
Balap Perahu Hias dan Lebaran Ketupat: Dua Tradisi Unik di Gorontalo dan Mataram
-
Gelap Ruang Jiwa: Bisnis Aksesori Binaan BRI yang Ekspansi Global Lewat BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Batal Nikah Gegara Uang Panai? Rumah Calon Pengantin Pria di Jeneponto Hancur
-
Muhammadiyah Sindir Tata Kelola Kampus: Hindari Personal, Keluarga, dan Kelompok