SuaraSulsel.id - Sulawesi Barat hingga kini sudah dihantam gempa susulan sebanyak 31 kali. Kini, gempa susulan berkekuatan 5,0 kembali terjadi pada Sabtu pagi sekitar pukul 07.32 Wita. Hal tersebut dilaporkan BMKG Wilayah IV Makassar.
Dilihat dari episentrum, gempa terjadi 20 kilo meter dari timur laut, Majene Sulbar dengan kedalaman 10 kilo meter. BMKG menganalisa tidak berpotensi tsunami.
Gempa tidak berpotensi tsunami. Dirasakan oleh warga di Mamuju.
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati sudah meminta agar masyarakat di Sulbar mewaspadai adanya gempa susulan. Mereka juga diminta menghindari area pantai.
Baca Juga: Foto Pemantauan Lokasi Terdampak Gempa Mamuju dari Udara
"Pusat gempa ada di pantai memungkinkan terjadinya longsor bawah laut sehingga masih atau dapat berpotensi tsunami. Apabila ada gempa susulan berikutnya dengan pusat gempa masih di pantai atau pinggir laut," katanya pada konferensi pers, Jumat (15/1/2021).
Gempa magnitudo sehari sebelumnya berkekuatan 6,2 itu termasuk gempa dangkal dengan pusat kedalaman 10 kilometer dari permukaan. Gempa disebabkan oleh sesar naik Mamuju atau Mamuju Thrust dan merupakan pengulangan dari dua gempa besar sebelumnya pada tahun 1969 dan 1984.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBD) setempat mencatat sudah 34 orang yang dinyatakan meninggal dunia. Selain itu, ada 736 orang luka dan 15.000 terpaksa mengungsi. Data itu tercatat hingga Jumat pukul 21.00 Wita.
Korban meninggal dunia terbanyak di Mamuju yakni 26 orang. Sementara, di Majene ada 8 orang. Korban luka masih dalam proses pendataan.
Kepala Pelaksana BPBD Sulbar Darno Majid merinci kerugian materil mencakup 1 hotel rusak berat, kantor Gubernur, 300 rumah rusak, 1 kantor Danramil, 2 fasilitas kesehatan, dan 1 unit mini market.
Darno memperkirakan korban masih akan terus bertambah. Ia mengatakan masih banyak bangunan rubuh yang belum dibongkar. Penggunaan alat berat untuk pencarian korban tampaknya rumit.
Baca Juga: Jokowi Unggah Ucapan Duka Cita, Publik: Kalsel Juga Indonesia Pak!
"Ini masih data sementara. Evakuasi masih sementara dilakukan oleh tim gabungan," kata Darno.
Berita Terkait
-
Mau Camp di Akhir Pekan? Bukit Soe Pemboborang di Majene Cocok Jadi Pilihan
-
Buttu Pattumea di Majene, Tempat Berlibur di Alam Sambil Mengulik Sejarah
-
Puncak Raja Bunga, Pilihan Terbaik Berlibur Bersama Keluarga di Majene
-
Wisata Pulo Baluno, Destinasi Wisata Mangrove yang Memesona di Majene
-
JMA Koreksi, Gempa Jepang Ternyata Bermagnitudo 6,9, Bukan 6,4
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
Terkini
-
Cuti Lebaran Usai! ASN Sulsel Wajib Ngantor Besok, Nekat Libur? Ini Sanksinya!
-
Balap Perahu Hias dan Lebaran Ketupat: Dua Tradisi Unik di Gorontalo dan Mataram
-
Gelap Ruang Jiwa: Bisnis Aksesori Binaan BRI yang Ekspansi Global Lewat BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Batal Nikah Gegara Uang Panai? Rumah Calon Pengantin Pria di Jeneponto Hancur
-
Muhammadiyah Sindir Tata Kelola Kampus: Hindari Personal, Keluarga, dan Kelompok