Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 06 Januari 2021 | 14:12 WIB
Polisi Tangkap 20 Orang Terduga Teroris di Makassar
Ilustrasi Densus 88 (Polri..go.id)

SuaraSulsel.id - Sebanyak 20 orang teroris ditangkap Anggota Densus 88 Anti Teror Mabes Polri bersama Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar di Kota Makassar.

Dari 20 orang yang ditangkap dua diantaranya dinyatakan meninggal dunia.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam mengatakan, bahwa tertangkapnya 20 orang terduga pelaku teroris jaringan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Sulawesi Selatan (Sulsel) tersebut merupakan hasil penyelidikan dari Densus 88 Mabes Polri.

"Yang diamankan seluruhnya ada 20 orang," kata Merdisyam, Rabu (6/1/2021).

Baca Juga: Terlibat Aksi di Filipina, 2 Terduga Teroris di Makassar Ditembak Mati

20 orang pelaku teroris jaringan JAD tersebut semuanya ditangkap di Makassar pada Rabu (6/1/2021) pukul 06.00 Wita pagi tadi.

Salah satu lokasi penangkapan berada di Villa Mutiara Cluster Biru Jalan Boulevard, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

"20 pelaku ini tidak berada di TKP yang sama. Ini merupakan lidik kita semuanya. Semua diamankan di Makassar," jelas Merdisyam.

Merdisyam mengungkapkan dari 20 orang yang tertangkap, dua diantaranya dinyatakan meninggal dunia. Yaitu MR dan SA.

Sedangkan, satu orang lagi mengalami luka tembak karena melakukan perlawanan saat akan ditangkap.

Baca Juga: Tewas Didor Polisi, 2 Terduga Teroris di Makassar Ternyata Mertua dan Mantu

"Pada saat dilakukan upaya penangkapan kedua pelaku melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata tajam jenis parang dan senapan angin jenis PCP. Sehingga dilakukan tindakan terukur," kata dia.

"Dua yang meninggal dan satu dalam perawatan karena luka tembak. 17 sudah kita amankan. Yang dalam perawatan inisial I," tambah Merdisyam.

Puluhan pelaku teroris tersebut berhasil ditangkap setelah Densus 88 melakukan penyelidikan. Dengan cara memantau aktivitas para pelaku.

Setelah pelaku berkumpul, polisi pun langsung melakukan penggerebekan. Untuk menangkap para pelaku yang hendak melakukan pembentukan kelompok secara eksklusif.

"Tadi kelompok ini kan di rumah ini banyak orang tadi. Memang sudah kita data dah menjadi pantauan tersebut dan kita lakukan tindakan tadi," kata dia.

"Kenapa baru sekarang? Itu adalah hal-hal teknis yang tentunya banyak pertimbangan yang dilakukan masalah kepolisian. Apa yang mereka lakukan? Mereka tinggal di sini. Ada di satu rumah," sambung Merdisyam.

Menurut Merdisyam, 20 orang yang teroris yang ditangkap tersebut merupakan kelompok jaringan JAD. Mereka diketahui terlibat kasus pengeboman bunuh diri di Gereja Filipina.

"Terlibat juga dalam pengiriman dana kepada pelaku pengeboman bunuh diri di Gereja Katedral Solo di Filipina, dimana pelaku merupakan kelompok jamaah Villa Mutiara," beber Merdysyam.

Kontributor : Muhammad Aidil

Load More