SuaraSulsel.id - Seorang perempuan terekam kamera marah-marah kepada karyawan rumah sakit. Diduga, ia tak terima dirinya disebut terken Covid-19.
Sejak pandemi melanda, rumah sakit memperketat penerapan protokol kesehatan dan prosedur penanganan, salah satunya dengan menguji tes virus corona.
Seorang wanita diduga tak terima dirinya diperlakukan demikian. Ia memprotes tenaga kesehatan di sebuah rumah sakit yang langsung mengarahkan ke pemeriksaan Covid-19.
Dalam video yang diunggah akun Facebook Marnitha Tipa dan dibagikan oleh akun Instagram @palopo_info, wanita itu tampak meluapkan emosinya ke bagian perawat rumah sakit.
Wanita itu berdebat dengan seorang petugas tentang penerapan prosedur Covid-19.
"Jangan selalu mengarah ke Covid, harunya diperiksa dulu. Cara dokter juga menjelaskan kayak bentak-bentak," kata wanita kepada seseorang di balik meja perawat.
Si perawat pun menjelaskan bahwa penanganan itu memang sudah prosedurnya. Ia pun menjelaskan mengapa ia meninggikan suaranya.
"Saya pakai masker ya, kalau saya bicara pelan nanti Anda tidak dengar," katanya.
Si wanita itu tampak tak puas dengan penjelasan petugas kesehatan tersebut. Ia sempat memukul sekali meja perawat.
Baca Juga: Enam Ribu Nakes di Kabupaten Tegal akan Divaksin Covid-19
Hingga berita ini disusun, SuaraSulsel.id masih mencoba mengonfirmasi kejadian tersebut dengan pihak terkait.
Sementara itu, video yang kini viral di sosial media itu dibanjiri beragam respons dari warganet. Tonton videonya DI SINI.
"Kalau dokter bilang 'mengarah ke covid' mungkin wajar karena mereka seorang dokter yang mungkin sudah tahu ciri-cirinya. Tapi kalau dokter langsung vonis 'positif covid' mungkin agak janggal tanpa ada pemeriksaan yang akurat. Tapi yang saya baca, dokter bilang 'mengarah'. Semoga masalahnya cepat selesai dan yang sakit segera disembuhkan," komentar akun @puput******.
"Jangan selalu menyalahkan tenaga kesehatan. Coba dokter dan tenaga medis lain libur, siapa yang mau tangani kalian. Banyak juga tenaga medis meninggal coba cek sudah berapa di Indonesia khususnya Sulawesi Selatan, dokter dan tenaga medis meninggal gara-gara Covid-19," tulis @aldians*****.
Berita Terkait
-
Enam Ribu Nakes di Kabupaten Tegal akan Divaksin Covid-19
-
Herjunot Ali Percaya Agama karena Ayat Tengah dan 4 Berita SuaraJogja
-
Efektifitas Rendah, Tenaga Kesehatan Diminta Tak Diberi Vaksin Sinovac
-
IDI Minta Pemerintah Jamin Ketersediaan APD untuk Nakes
-
Angka Kematian Nakes Tinggi, IDI Minta Pemerintah Jamin Ketersedian APD
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Rekrutmen Nasional PLN 2025 Dibuka: Kesempatan Berkarir di Sektor Energi!
-
Pemprov Sulsel Beri Diskon Pajak Kendaraan Hingga 50% dan Bebas Denda
-
Pemkot Makassar Damaikan Dua Kelompok yang Sering Tawuran
-
Begini Gambar Stadion Rp675 Miliar di Sudiang
-
Dapur Makan Bergizi Gratis Di Makassar Tutup, Sediakan 3.500 Porsi Setiap Hari