SuaraSulsel.id - Presiden terpilih Joe Biden tetap melanjutkan proses transisi, meskipun Presiden Donald Trump belum mengakui kemenangan Biden.
Biden pun mengumumkan anggota kunci dari kebijakan luar negeri dan tim keamanan nasionalnya.
“Ini adalah tim yang mencerminkan fakta bahwa Amerika telah kembali, siap memimpin dunia, bukan mundur. Kembali memimpin perundingan."
Jika dikonfirmasi oleh Senat, dua mantan pejabat Departemen Luar Negeri, yang menjabat semasa pemerintahan Obama, akan memegang jabatan tertinggi diplomatik.
Antony Blinken, mantan wakil menteri luar negeri, adalah pilihan Biden untuk memimpin Departemen Luar Negeri.
Linda Thomas-Greenfield, mantan asisten menteri luar negeri untuk urusan Afrika akan menjadi duta besar Amerika untuk PBB.
"Amerika kembali, multilateralisme kembali, diplomasi kembali.”
Keyakinan Biden pada aliansi bersejarah dan multilateralisme menandakan penyimpangan dari doktrin "America First" Presiden Donald Trump, kata John Hudak dari Brookings Institution.
“Dia (Biden) ingin memulihkan kepercayaan orang Amerika dan para pemimpin di seluruh dunia terhadap pemerintahan Amerika. Dia merasa pemerintahan Trump benar-benar hancur dalam beberapa tahun ini. Jadi, pesan itu penting bagi para pemimpin dunia yang banyak di antaranya, di luar diktator dan penguasa lalim, benar-benar mengalami kesulitan ketika bekerja sama dengan pemerintahan yang berkuasa.”
Baca Juga: Selamat Jalan Legenda Sepakbola, Diego Maradona...
Orang-orang yang dipilih Biden di kabinetnya juga menunjukkan keragaman.
Jika dikonfirmasi, Avril Haines akan menjadi wanita pertama yang memimpin komunitas intelijen CIA. Janet Yellen akan menjadi perempuan pertama Menteri Keuangan.
Alejandro Mayorkas menjadi orang latin pertama yang memimpin Departemen Keamanan Dalam Negeri.
Jake Sullivan, usia 43 tahun, akan menjadi salah seorang penasihat keamanan nasional termuda. Mantan Menteri Luar Negeri John Kerry, yang merundingkan Kesepakatan Iklim Paris, akan menjadi ujung tombak upaya Biden untuk memerangi perubahan iklim.
“Saya tidak pernah sedikitpun meremehkan kesulitan memenuhi komitmen saya yang berani untuk memerangi perubahan iklim. Pada saat yang sama, tidak ada yang boleh sedikit pun meremehkan tekad saya untuk melakukan itu," kata Biden.
Sementara itu, pasar saham Amerika mencatat rekor pada Selasa di tengah berita bahwa badan-badan federal akan memulai proses transisi resmi, mengakhiri beberapa minggu ketidakpastian.
Trump, yang mengatakan bahwa jika Biden menang, pasar akan ambruk, memuji diri sendiri atas kenaikan itu dalam penampilan yang tergesa-gesa.
"Indeks harga saham rata-rata industri Dow Jones baru saja menembus 30.000, tertinggi dalam sejarah," ujar Trump.
Trump, yang masih belum mengakui kekalahannya, tidak menyebut Biden atau masa transisi dalam pidatonya itu maupun dalam acara tradisi Thanksgiving atau Hari Bersyukur di Gedung Putih. (VOA)
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Fatmawati Rusdi Pimpin Aksi Jumat Berkah Pasca Kebakaran Gedung DPRD Sulsel
-
Anggota DPRD Wakatobi Jadi Tersangka Pembunuhan Anak Tahun 2014
-
Persita vs PSM Dihantui Krisis Pemain, Akurasi Serangan Jadi Kunci Kemenangan?
-
PSM Makassar Pulihkan Kondisi Pemain
-
Dari Parepare ke Sengkang, Jejak Korupsi Analis Bank Pemerintah Terendus