SuaraSulsel.id - Muhammad Ramli Rahim Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI) mengatakan, sejak Mei 2020, IGI sudah menyampaikan bahwa guru dan siswa akan mengalami kerugian besar. Saat masa pandemi Covid-19, jika pembelajaran terus dijalankan.
Pasalnya, kegiatan belajar mengajar (KBM) daring tidak berjalan optimal. Sehingga bisa dipastikan banyak siswa tidak bisa menguasai seluruh mata pelajaran yang diajarkan.
Saat itu Kemendikbud diminta IGI agar menggeser tahun ajaran baru. Biar jelas persiapannya, IGI Mengusulkan agar tahun ajaran baru digeser ke Januari.
Karena pembelajaran dipastikan tidak akan efektif karena saat itu 60% guru Indonesia tak memiliki kemampuan menggunakan teknologi dalam pembelajaran jarak jauh.
Baca Juga: Dokter Anak Belum Rekomendasikan Sekolah Tatap Muka, Apa Alasannya?
Data Kemendikbud yang disampaikan oleh Plt Dirjen Dikdasmen menunjukkan lebih dari 60% guru bermasalah dalam PJJ. Karena ketidakmampuan guru dalam penguasaan teknologi.
Jika penguasaan teknologi saja lebih dari 60% bermasalah maka bagaimana kita bisa berharap guru menghadirkan PJJ yang menyenangkan dan berkualitas.
"Kini semua itu terbukti," kata Ramli kepada SuaraSulsel.id, Jumat (20/11/2020)
Ramli mengatakan, dalam pengumuman keputusan bersama tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Semester Genap, Mendikbud akhirnya mengakui terjadi kesenjangan capaian belajar yang semakin melebar.
Stres pada siswa bahkan berujung bunuh diri, kurang tampaknya peran sekolah dalam proses belajar mengajar, terjadinya resiko putus sekolah karena anak terpaksa bekerja membantu orang tua dan mengakibatkan ketertinggalan pelajaran.
Baca Juga: Alasan Bengkalis Belum Bisa Terapkan Sekolah Tatap Muka
Bahkan terjadi kekerasan di rumah yang terdeteksi oleh guru akibat PJJ. Selain itu terjadi potensi learning loss akibat pembelajar yang tidak efektif dan tidak jelas sasaran dan capaiannya.
Berita Terkait
-
Upgrade Skill Content Creator! UAJY dan Suara.com Gelar Workshop Jurnalisme Berkualitas di Bandung
-
Membentuk Generasi Cerdas Melalui Sekolah Online Sampoerna
-
Luhut Ingin Warga Bali Sekolah Daring dan WFH Selama KTT G20
-
Pandemi Covid-19 Hampir Reda Bikin Tren Belajar Online Menurun, Ini Kata Pakar
-
Update Covid-19 Global: Filipina Baru Mulai Sekolah Tatap Muka Untuk Pertama Kalinya Sejak Pandemi
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
Terkini
-
Menteri Pertanian: Petani Kakao, Cengkeh, dan Kelapa Senang Kalau Krisis Ekonomi
-
Mau Sukses dan Jadi Orang Kaya? Menteri Pertanian: Hindari Kebiasaan Mengeluh
-
Haji Mabrur: Lebih dari Sekadar Ritual, Tapi Perjalanan Menyucikan Jiwa
-
Tidak Cukup Niat, Ini 3 Kemampuan Wajib Dimiliki Jemaah Haji
-
Insentif Guru Besar Unhas Naik Jadi Rp5 Juta