SuaraSulsel.id - Menjaga imunitas tubuh di tengah pandemi sangat penting. Bisa dilakukan dengan berbagai cara dan tidak harus mahal.
Mulai dari konsumsi makanan bergizi hingga berolahraga setiap hari.
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman pun memilih olahraga. Menggeluti olahraga sepak takraw. Hampir setiap hari Sudirman bermain sepak takraw di halaman rumah jabatan.
Sudirman melakukan aktivitas olahraga bersama para pegawai usai salat subuh. Selain sepak takraw, Wagub Sulsel Sudirman juga hobi bermain sepak bola.
Sudirman mengatakan, dulu sering main futsal. Karena pandemi, futsal diganti dengan sepak takraw.
“Kalo takraw, kontak fisik antar pemain bisa diminimalkan," katanya, Kamis (5/11/2020).
Olahraga asli Asia Tenggara ini dirasakan sangat bermanfaat untuk kesehatan. Bisa meningkatkan kekuatan, dan daya tahan tubuh.
“Gerakan dalam sepak takraw juga membantu menjaga kesehatan jantung,” katanya.
Penderita Penyakit Jantung
Baca Juga: Epidemiolog: Belum Ada Tanda Pandemi Covid-19 Akan Berakhir di Indonesia
Penderita penyakit jantung merupakan salah satu kelompok yang rentan terinfeksi virus corona atau Covid-19. Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika, orang dengan penyakit jantung berisiko 6 kali lipat dirawat akibat virus corona.
dr Bagus Andi Pramono, spesialis jantung dan pembuluh darah memberikan beberapa tips menjaga kesehatan bagi pasien jantung di era pandemi Covid-19.
"Penularan Covid-19 ini meningkat pada pasien penyakit jantung. Kita sudah bisa melihat beberapa komorbid dari pasien Covid-19 salah satunya penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes yang semuanya bukan penyakit menular," jelas Bagus saat webinar Hari Jantung Sedunia.
Bagus menyarankan pasien jantung melindungi diri dengan melakukan protokol kesehatan umum. Memakai masker, menjaga jarak sosial, mencuci tangan teratur, menghindari kerumunan, dan tetap di rumah.
"Saat ini yang kita sarankan memakai masker kain 2 lapis, kalau masker kain 1 lapis tidak kita sarankan," tuturnya.
Selain menjalankan protokol kesehatan, Bagus juga menyarankan beberapa tips menjaga kesehatan jantung, antara lain:
1. Dukungan sosial
Banyak hal yang bisa dilakukan bersama keluarga dan relasi untuk mendapatkan dukungan sosial. Langkah ini membantu mengatasi kebosanan atau stres selama di rumah.
2. Konsumsi makanan sehat
Disarankan makan buah dan sayur sekitar 3-5 porsi per hari. Membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak untuk mencegah penyakit tidak menular.
Anda bisa mengkonsumsi gula dengan takaran 4 sendok makan, garam 1 sendok teh dan lemak 5 sendok makan minyak per hari.
3. Jaga pikiran positif
Pikiran yang positif akan menyebabkan dampak yang positif bagi kehidupan dan kesehatan. Karena, cara ini bisa membantu diri sendiri selalu berpikiran baik dan positif pada kondisi yang sedang terjadi.
Dalam hal ini, dr Bagus menyarankan semua orang mengurangi membaca berita-berita yang tidak penting, bersifat provokatif dan sedih. Karena, berita itu bisa mempengaruhi pikiran tidak baik.
4. Olahraga teratur
Anda disarankan melakukan olahraga rutin dengan intensitas ringan atau sedang selama 30 menit setiap harinya.
Bila Anda berpapasan dengan orang lain saat olahraga di ruang terbuka, pastikan tetap memakai masker.
dr Bagus menyarankan pasien penyakit jantung mestinya tidak hanya olahraga selama pandemi virus corona. Pasien jantung memang diperlukan aktif secara fisik saat pandemi maupun tidak.
Tetap waspada Saat Olahraga
Intensitas dan cara berolahraga masing-masing orang tentu berbeda, antara atlet dan orang biasa pun tidak sama. Begitu juga cara berolahraga selama masa pandemi virus corona atau Covid-19.
Dr Arie, Wakil Ketua Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) dalam acara talkshow "Beraktivitas dan Berkreasi Selama Pandemi" yang diadakan Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Sabtu (3/10/2020), memaparkan tips berolahraga di masa pandemi ini.
Menurutnya, intensitas berolahraga jelas disesuaikan dengan kemampuan tubuh masing-masing. Namun, pada masa pandemi seperti sekarang ini, ada sejumlah batasan yang perlu untuk diketahui.
Arie mengatakan, para atlet kini sedang diberi edukasi. Seperti menekankan bahwa penularan Covid-19 bisa lewat siapa saja, termasuk rekan atletnya sendiri.
Oleh sebab itu, ia menekankan pentingnya jaga jarak minimal dua meter. Apabila bersepeda jaraknya diperlebar menjadi 10 meter.
"Covid-19 bisa masuk ke kita datang dari teman dekat. Ya caranya dengan jaga jarak minimal 2 meter. Kalau bersin kan itu langsung jatuh ke tanah. Kalau sepeda ya mintanya 10 meter karena kalau yang depan batuk, itu virusnya melayang bisa sampai 10 meter karena kecepatan sepedanya," ujar dr Arie.
Tidak hanya itu, edukasi lain seperti penggunaan masker dan cuci tangan juga digencarkan. Sebab, apabila sedang mengucek mata atau makan tetapi lupa cuci tangan, kalau sedang tidak beruntung tentu Covid-19 bisa masuk.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
BYD atau Chery? Ini Mobil Listrik Kaum Sultan di Makassar
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Dendam Narkoba Motif Pembunuhan Berencana di Polewali Mandar, Pelaku Terancam Hukuman Mati
-
Gubernur Riau Abdul Wahid Kabur, Ditangkap di Kafe
-
3 Hari Hilang, Dimana Bilqis? Polisi Kejar Perempuan Diduga Penculik Dalam CCTV