Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 14 September 2020 | 12:56 WIB
Pameran Mushaf Alquran Kuno dan Koin Dirham Umayyah di pagelaran MTQ ke-37 Sumut di Kota Tebingtinggi. (Dok: Humas Pemprov Sumut)

SuaraSulsel.id - Pembakaran Al Quran di Swedia memancing reaksi keras dari Persatuan Ulama Muslim Internasional (IUMS).

Melalui sebuah pernyataan, IUMS yang berbasis di Doha, menyesalkan pelanggaran terhadap umat Muslim, situs suci, kitab mereka di sejumlah negara Eropa dan Asia.

"Kami tidak mendengar adanya kecaman atas tindakan ini dari berbagai kelompok, yang mengklaim bahwa membela kebebasan beragama," kata IUMS dilansir laman Anadolu, Senin (14/9/2020).

IUMS juga mendesak negara-negara Eropa untuk mengambil langkah, guna mencegah aksi-aksi provokatif dan pelanggaran terhadap Muslim.

Baca Juga: Anggota DPR Harap Regulasi Lindungi Tokoh Agama Segera Direalisasikan

Pada Kamis lalu, kelompok ekstremis sayap kanan Denmark, Stram Kurs, membakar Alquran di area berpenduduk mayoritas Muslim di Stockholm.

Aksi serupa juga terjadi bulan lalu di Kota Malmo, Swedia Selatan.

Aksi provokatif itu memicu bentrokan yang menyebabkan sejumlah polisi terluka dan 10 orang ditangkap.

Polisi setempat juga telah melarang pemimpin kelompok Rasmus Paludan memasuki Swedia selama dua tahun.

Belakangan, IUMS mendesak negara-negara Eropa untuk mengambil langkah guna mencegah aksi-aksi provokatif dan pelanggaran terhadap Muslim.

Baca Juga: Warganet Pertanyakan Kewarasan Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber

Load More