SuaraSulsel.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengisyaratkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB total di Jakarta yang akan dimulai, Senin (14/9/2020), bisa saja diperpanjang.
Opsi perpanjangan PSBB total Jakarta akan diambil Anies bilamana nantinya belum ada perbaikan terkait kondisi penyebaran Corona di Ibu Kota.
Kebijakan PSBB total di Jakarta sendiri akan berlaku mulai Senin depan hingga dua pekan ke depan.
"Saya ingin garis bawahi, jangan harap kemudian setelah dua minggu, selesai. Tidak. Tapi kalau kecepatan yang luar biasa ini tidak ada langkah untuk memperlambat, ya ini akan jalan terus," tegas Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (11/9/2020).
Anies mengatakan kondisi penyebaran Corona di Ibu Kota sudah sangat mengkhawatirkan.
Pasalnya angka kematian meningkat, rumah sakit Penuh, dan masalah lainnya.
Karena itu, ia meminta agar selama PSBB total berlangsung, masyarakat tetap berada di rumah.
Segala kegiatan dan aktivitas di luar rumah hanya diizinkan jika memang mendesak saja.
"Karena itulah mengapa pengetatan ini penting untuk kita berada di rumah dulu selama dua pekan ini. Dengan berada di rumah dulu, harapannya potensi penularan ini bisa ditekan," ujar Anies.
Baca Juga: Anies: 17 Persen Kematian karena Corona di DKI Terjadi Pada September
Tak Pernah Cabut PSBB Jakarta
Anies menuturkan, selama ini Pemprov DKI Jakarta juga belum pernah mencabut PSBB sejak 10 April lalu.
Pihaknya hanya melakukan penyesuaian dengan melakukan pelonggaran dan pengetatan terhadap aktivitas warga.
"Insya Allah seperti rencana bahwa PSBB di Jakarta ini belum pernah dicabut, Jakarta masih berstatus PSBB sejak 10 April sampai dengan sekarang. Jadi ini bukan kita memulai sesuatu yang baru," pungkas Anies.
Dikritik Menteri
Kebijakan PSBB total yang diberlakukan Anies Baswedan sendiri mendapat kritik dari tiga menteri.
Di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, dan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar.
Ketiganya menganggap kebijakan Anies akan memberikan dampak buruk bagi perekonomian nasional.
Namun ada juga anggapan rencana Anies ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang ingin mengutamakan kesehatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Harga Emas Antam Meroket, BSI Tawarkan BSI Gold di Harga Rp2.154.600/Gram
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
Terkini
-
Mahasiswa Tewas Saat Diksar Mapala, Ini Respons Rektor UNG
-
Motor Dibakar, Air Mata Driver Ojol Makassar Pecah: 'Bagaimana Saya Cari Uang Lagi?'
-
Listrik Tanpa Kedip! PLN Sukses Amankan Kemenangan PSM Makassar vs Persija di Stadion BJ Habibie
-
3.059 Koperasi Merah Putih di Sulsel, Hanya 38 yang Beroperasi
-
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Lepas Calon Praja IPDN Angkatan XXXVI