SuaraSulsel.id - Ketua Tim Epidemologi Penanggulangan Covid-19 Kota Makassar Ansariadi mengatakan, jumlah kasus Virus Corona di Kota Makassar mengalami peningkatan.
Ansariadi menyebut, data terakhir yang dilaporkan, jumlah kasus berada di angka 138 orang positif per hari di Kota Makassar.
"Iya, terjadi peningkatan kalau saya lihat laporannya. Kemarin yang dirilis naik 138 yang positif perhari, laporan dua hari yang lalu," kata Ansariadi kepada Suarasulsel.id, Kamis(10/9/2020).
Ansariadi menjelaskan angka kasus 138 orang yang positif per hari terjadi dikarenakan adanya penumpukan spesimen. Dimana, pada minggu sebelumnya jumlah kasus yang dilaporkan hanya berada diangka 20 hingga 30 orang positif per hari.
"Sebetulnya spesimennya banyak yang menumpuk. Yang spesimen yang sudah diambil sebelumnya baru diperiksa semua," kata dia.
"Jadi sedikit yang dilaporkan pada hari sebelumnya, hanya karena belum semua diperiksa spesimennya. Sehinga terjadi penumpukan," kata Ansariadi.
Setelah dilakukan pengecekan, katanya, jumlah kasus yang positif Covid-19 di Kota Makassar berada di angka 60 orang perhari.
Meski begitu, jumlah 60 kasus perhari ini lebih besar dibandingkan minggu-minggu sebelumnya yang hanya berada diangka 20 hingga 30 orang positif per hari.
"Walaupun demikian kalau saya lihat, trennya terjadi peningkatan dibandingkan dengan minggu-minggu lalu. Sekarang sampai 60 kasus per hari yang dilaporkan dalam tiga hari terakhir," jelas Ansariadi.
Baca Juga: Epidemiolog Soal Kasus Covid-19 di Jakarta: Lebih Parah dari Provinsi Lain
Menurut Ansariadi, penyebaran virus corona yang tinggi di Kota Makassar masih berpusat pada enam kecamatan yang pernah dilaporkan sebelumnya. Yakni Kecamatan Rappocini, Biringkanaya, Tamalate, Panakkukang, Manggala, dan Tamalanrea.
"Minggu-minggu terakhir yang tinggi itu di Kecamatan Tamalate dan Manggala," kata dia.
Dengan terjadinya peningkatan virus corona tersebut, pihaknya pun melaporkan kejadian ini ke Pemerintah Kota Makassar agar kembali memperketat protokol kesehatan. Mengurangi perkumpulan banyak orang, dan wajib menggunakaan masker saat beraktivitas.
Tujuannya, adalah untuk menekan penyebaran virus corona. Ansariadi tidak ingin Kota Makassar mengalami hal yang serupa seperti yang terjadi di Kota Jakarta. Sebelumnya dikabarkan pernah mengalami penurunan, namun akhirnya tiba-tiba mengalami kenaikan.
"Saya sudah laporkan ke Wali Kota Makassar supaya kembali memperketat protokol kesehatan," terangnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta Pemkot Makassar kembali melakukan pemeriksaan terhadap masyarakat yang berdatangan dari luar daerah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Rp100 Ribu per Tabung! Untung Besar Pengoplos Gas Subsidi di Gowa
-
Cek Fakta: Viral Beras SPHP Meledak Saat Dimasak, Benarkah Plastik?
-
'Saat Pandemi Kami Hampir Mati, Sekarang Dimatikan Birokrasi': 8 Tuntutan Nakes Sulsel
-
Siapa Layak Pimpin Unhas? UGM Uji Kemampuan 6 Bakal Calon Rektor
-
Aplikasi Ini Bikin Warga Sulsel Lebih Mudah Akses Produk Hukum?