SuaraSulsel.id - Jajaran Satuan Profesi dan Pengamanan (Propam) Polretabes Makassar, Sulawesi Selatan, merazia ponsel milik anggota Polri berkaitan dengan aplikasi judi online di ponsel anggota sebagai upaya antisipasi pengaruh judi online yang telah merambah ke institusi kepolisian.
"Razia ponsel ini untuk menegakkan disiplin dan integritas anggota Polri. Selain itu, memastikan seluruh personel bebas dari praktik yang melanggar hukum," ujar Wakapolrestabes Makassar AKBP Budi Susanto di sela razia di halaman kantor polisi setempat, Senin 24 Juni 2024.
Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh pada ponsel anggota sebagai bentuk penekanan dan ketegasan memberantas judi online yang sudah meresahkan.
Apalagi dampaknya dapat mempengaruhi mental anggota kepolisian ikut bermain judi online tersebut.
Baca Juga: Pantau Laporan Lewat WhatsApp, Polrestabes Makassar Dipuji Kompolnas
"Semua ponsel anggota diperiksa secara detail, ini untuk memastikan tidak ada aplikasi judi online di ponselnya," papar Wakapolrestabes Budi Susanto,
didampingi Kasi Propam Polrestabes Makassar Kompol Supriadi Idrus.
Pemeriksaan ponsel anggota dilakukan secara acak guna mencari aplikasi judi online terpasang di ponsel. Kendati demikian, sebagai besar personel tidak memasang aplikasi tersebut dan mematuhi aturan.
"Bagi personel kedapatan memiliki aplikasi judi online itu di ponselnya maka dikenakan sanksi tegas sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Humas Polrestabes Makassar AKP Wahiduddin mengemukakan razia tersebut tanpa pemberitahuan sebelumnya karena tujuannya untuk penegakan disiplin anggota Polri dan selalu tetap waspada.
Ini dilakukan, kata Wahid, agar anggota kepolisian selalu waspada dan tidak terlibat praktik-praktik yang melanggar kode etik Polri, terutama judi online yang marak saat ini.
Baca Juga: Nomor Layanan Aduan Konten Judi Online Pemprov Sulsel
"Pengecekan ponsel anggota sengaja dilaksanakan tanpa pemberitahuan. Judi online ini dampaknya negatif apalagi sangat merugikan baik secara individu maupun institusi kepolisian," katanya.
Wahid menekankan, secara individu judi online bisa menyebabkan masalah baik dengan keluarga, finansialnya, menjadi stres, hingga gangguan mental. Dan bagi institusi kepolisian, keterlibatan anggota dalam judi online dapat merusak kepercayaan publik dan mengganggu kinerja aparat penegak hukum.
"Jajaran Propam terus melaksanakan sosialisasi sekaligus pengawasan secara berkala guna memastikan tidak ada anggota terlibat apalagi berakivitas berjudi online, karena itu kegiatan ilegal," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
3 Mantan Stafsus Nadiem Makarim yang Akan Diperiksa Kejagung Besok
-
9 Rumah di Karuwisi Kota Makassar Ludes Terbakar
-
Gorontalo Darurat Sampah! Apa Tindakan Gubernur?
-
Daftar 5 Perusahaan yang Dapat Izin Tambang Nikel di Raja Ampat
-
Air Mata dan Keberanian: Perjuangan Andi Ninnong, Perempuan Bugis Mengubah Wajo Jadi Bagian NKRI