SuaraSulsel.id - Penyediaan pilihan metode pembayaran nontunai, seperti mesin electronic data capture (EDC) dan Quick Response Indonesia Standard (QRIS), seakan sudah menjadi kewajiban setiap merchant.
Pasalnya dari tahun ke tahun, konsumen sudah terbiasa bertransaksi secara nontunai. Data terbaru dari Bank Indonesia (BI), misalnya, mengungkapkan bahwa sistem pembayaran QRIS tumbuh sebesar 175,44 persen secara year-on-year (yoy) pada April 2024.
Jumlah pengguna QRIS dari sektor konsumen mencapai 48,12 juta orang. Sementara jumlah merchant yang menggunakan QRIS mencapai 31,61 juta yang sebagian besar adalah merchant usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Dalam riset bertajuk Visa Consumer Payment Attitudes 2023, sebanyak 74 persen pelaku usaha yang menyediakan sistem pembayaran digital mengalami peningkatan omzet secara signifikan. Peningkatan terjadi lantaran konsumen dimudahkan dalam menyelesaikan transaksi.
Baca Juga: BRI Tawarkan Cashback hingga Rp100 Ribu untuk Setiap Tarik Tunai Menggunakan Kartu Kredit
Jika belum memiliki metode pembayaran itu, sebagai pemilik usaha, Anda perlu segera menyediakannya. Apalagi, penyediaan pilihan metode pembayaran nontunai sekarang semakin mudah. Salah satu caranya adalah dengan menjadi Merchant BRI.
Manfaat jadi Merchant BRI
Dengan menjadi Merchant BRI, pengusaha akan mendapatkan sejumlah manfaat. Pertama, kemudahan transaksi untuk konsumen. BRI akan menyediakan berbagai fasilitas pembayaran sesuai kebutuhan merchant agar aktivitas transaksi dengan konsumen menjadi lebih mudah.
Fasilitas tersebut terdiri dari EDC + QRIS Dinamis BRI, QRIS Statis, serta Online Acquiring BRI. Mesin EDC dapat digunakan untuk menerima transaksi pembayaran dengan menggunakan kartu debit, kartu kredit, kartu prepaid seperti BRIZZI, serta QRIS.
Mesin EDC BRI bisa mengeluarkan kode QRIS dinamis. Dengan QRIS dinamis, pembeli hanya perlu memindai kode QR dari mesin EDC. Nominal transaksi yang harus dibayar sudah otomatis masuk saat hendak menyelesaikan pembayaran.
Untuk QRIS statis, kode ini akan diberikan BRI dan bisa dipajang atau ditempel di tempat usaha merchant. Pembeli pun tinggal memindai kode tersebut serta memasukkan nominal dan PIN untuk menyelesaikan transaksi.
Baca Juga: BRI Hadirkan Beragam Promo Menarik di HUT Ke-26 BUMN
Sementara itu, Online Acquiring BRI merupakan salah satu metode akseptasi transaksi secara online menggunakan nomor kartu debit dan kartu kredit (card not present), baik dari BRI maupun bank lain, yang berlogo Visa, Mastercard, JCB, atau GPN, dengan lebih mudah, cepat dan terjaga keamanannya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Sabrina Sabet Best in Personalization Strategy di Mata Lokal Award 2024
-
BRI Raih Penghargaan Internasional dalam The Asset 25th Anniversary: Triple A Treasurise Award
-
BRI Berkomitmen untuk Terus Majukan Sepak Bola Nasional
-
BRI Taipei Berikan Layanan Penyetoran PNBP Langsung ke Kas Negara
-
Berikut Detail Promo BRI di 8 Kota Indonesia yang Bisa Dimanfaatkan di Akhir Pekan
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Alasan PPATK Blokir Rekening Masyarakat Sejak Kemarin
-
5 Mobil Matic Murah untuk Kaum Hawa: Hemat Bensin, Pilihan Warna Dukung Gaya
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi di Awal Pekan Jadi Rp1.894.000/Gram
-
7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
Terkini
-
106 Koperasi Merah Putih Segera Beroperasi di Sidrap
-
Desa BRILiaN Merapi Buktikan Sinergi Alam dan Agrikultur Bisa Dorong Ekonomi Desa
-
Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu di Akhir Pekan, Cepat Klaim!
-
Mengenal Eigendom Verponding: Warisan Kolonial Belanda yang Masih Menjadi Masalah
-
Negara ke Mana? Ribuan Warga Makassar Terancam Digusur Karena Dokumen Belanda