SuaraSulsel.id - Gumpalan belerang dioksida atau SO2 yang menyebar luas ke atmosfer akibat letusan besar Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, semakin berkurang seiring dengan penurunan aktivitas vulkanik baik itu secara visual maupun kegempaan.
"Maka diharapkan aktivitas magma di bawah permukaan Gunung Ruang semakin menurun, sehingga degassing gas-gas vulkanik dari magma juga semakin berkurang, termasuk berkurangnya konsentrasi gas belerang dioksida," kata Penyelidik Bumi PVMBG Sofyan Primulyana, Senin 22 April 2024.
Pada 21 April 2024 asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi sekitar 100-250 meter dari puncak Gunung Ruang. Hujan juga dilaporkan mengguyur gunung berapi kerucut tipe A tersebut.
PVMBG mencatat ada 43 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 5-27 milimeter dan lama gempa 5-19 detik, lalu 27 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 8-55 milimeter, dan lama gempa 7-26 detik.
Pada 22 April 2024 pukul 00.00 sampai 12.00 WITA jumlah gempa vulkanik dangkal sebanyak 37 kali dan gempa vulkanik dalam hanya 30 kali.
Sofyan menjelaskan setiap erupsi gunung api pasti mengeluarkan gas-gas vulkanik,seperti sulfur dioksida dalam konsentrasi yang bervariasi di setiap gunung api, tergantung kondisi magma di bawah permukaan dan intensitas erupsi.
Gas belerang dioksida dalam konsentrasi di atas dua ppm berbau tajam dan dapat menyebabkan iritasi hidung dan saluran tenggorokan, saluran pernafasan, serta dapat mengiritasi mata dan selaput lendir mata.
Namun belerang dioksida yang dierupsikan oleh suatu gunung api biasanya akan terencerkan oleh udara atmosfer, sebagian akan teradsorpsi oleh abu, dan sebagian lagi akan beraksi dengan uap air di atmosfer membentuk droplet atau tetes air yg bersifat asam, bahkan dapat menembus lapisan atmosfer yang lebih jauh.
Pada 17 April 2024 pukul 13.15 WITA, kata Sofyan, data citra satelit memperlihatkan nilai sulfur dioksida sebanyak 3.000 ton dari kolom asap yang memanjang lebih dari 450 kilometer.
Sehari kemudian pada pukul 14.30 WITA nilai sulfur dioksida sebesar 300 ribu ton dari kolom asap yang memanjang lebih dari 1.000 kilometer.
Pada tanggal 19 April 2024 nilai sulfur dioksida di sekitar Gunung Ruang terdeteksi menurun menjadi sekitar 190.000 ton. Pencemaran belerang dioksida itu terjadi karena penurunan aktivitas vulkanik maupun guyuran hujan.
"Hingga tanggal 22 April 2024 ini melalui pantauan citra satelit, kami belum mendapatkan update terbaru terkait konsentrasi sebaran gas belerang dioksida di Gunung Ruang," kata Sofyan.
Gunung Ruang memiliki ketinggian puncak 725 meter di atas permukaan laut dan sekaligus membentuk satu pulau tersendiri yang terpisah dengan pulau lainnya.
Gunung yang bertipe strato dengan kubah lava itu secara administratif berada di Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
PVMBG melakukan pengamatan aktivitas visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) yang berlokasi di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Murah yang Mengandung SPF: Cocok Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- Serie A Boy: Joey Pelupessy Keceplosan Ungkap Klub Baru Jay Idzes?
- Coach Justin: Artinya Secara Kualitas Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi HP Murah Rp900 Ribuan Terbaik Mei 2025: Spek Ciamik dan Memori Lega!
- Rekomendasi 3 HP Murah Tampilan Mirip iPhone Boba: Spek Gahar, Harga Bersahabat!
Pilihan
-
Daftar Bahan Skincare yang Boleh Dicampur, Aman Maksimalkan Perawatan Kulit
-
5 Moisturizer Lokal Terbaik 2025, Anti Mahal Kualitas Setara Brand Internasional
-
5 Rekomendasi Serum Vitamin C Terbaik: Wajah Glowing, Samarkan Bekas Jerawat
-
Jay Idzes Sudah Beri Salam ke Fans Venezia: Terima Kasih Semuanya
-
3 Pengganti Paling Cocok untuk Sandy Walsh yang Cedera saat Bela Yokohama F. Marinos
Terkini
-
Ginjal & Diabetes Mengintai Anak! Dokter Bongkar Rahasia Cegah Penyakit Kronis Sejak Dini
-
Menteri Lingkungan Hidup Soroti TPA Tamangapa: 6 Bulan Hentikan Open Dumping
-
Haji Khusus Asal Makassar Gunakan Visa Resmi, Diinapkan di Hotel Bintang 5
-
Apoteker Jadi Otak Jaringan Aborsi Ilegal? Polda Sulsel Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Klaim 5 Saldo DANA Kaget, Isi Libur Panjang dengan Kulineran Seru Tanpa Bikin Kantong Tipis