Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 24 September 2023 | 08:44 WIB
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu saat berada di kota Makassar, Sulawesi Selatan [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara Tambing]

SuaraSulsel.id - Presiden Partai Keadilan Sejahtera atau PKS, Ahmad Syaikhu menilai wacana dua pasangan calon presiden dan wakil Presiden di Pilpres 2024 tidak akan sehat untuk perpolitikan di Indonesia.

Hal tersebut dikatakan Ahmad Syaikhu saat menghadiri rapat konsolidasi Bakal Calon Legislatif di hotel Dalton, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, 23 September 2023.

Menurut Ahmad, dua pasangan calon di Pilpres jangan sampai dipaksakan. Kejadian pada Pilpres 2019 bisa terulang kembali, yakni munculnya polarisasi di tengah masyarakat.

"Akan terjadi polarisasi yang kuat di tengah masyarakat di antara dua pasangan ini. Sehingga ungkapan cebong dan kampret keterusan. Ini gak sehat untuk negeri kita," tegasnya.

Baca Juga: Anies Singgung Harga Pangan dan Biaya Pendidikan yang Bikin Ibu-ibu Jantungan: Yakin Masih Mau Diteruskan?

Ia berharap tetap ada tiga paslon seperti kondisi sekarang ini. Bahkan kalau bisa partai politik membentuk koalisi baru agar agar bisa empat pasangan.

"Ini (dua paslon) kan gak bisa dipaksakan. Kami PKS berharap bisa lebih dari dua pasangan agar kejadian-kejadian seperti pada pemilu 2019 tidak terulang," katanya.

PKS Siap Hadapi Konsekuensi

Ahmad meyakini saat ini masih tiga paslon yang akan bertarung di Pilpres. Kalaupun hanya dua pasang, maka PKS siap menghadapi konsekuensinya.

"Sampai hari ini kita masih merasakan tiga pasang. Kalaupun nanti hasilnya hanya dua pasang, kita siap menghadapi berbagai konsekuensi," ungkapnya.

Baca Juga: Punya Nama Besar Anak Presiden, Kaesang Disebut Bisa Dapat Posisi Ketum atau Dewan Pembina PSI

Diketahui, wacana dua poros di Pilpres 2024 kembali menguat. Muncul ide dari sejumlah penguasa partai untuk menduetkan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Kabar ini santer karena Presiden RI Joko Widodo disebut-sebut sempat menginginkan Prabowo berpasangan dengan Ganjar. Apalagi, baik Prabowo atau Ganjar belum menentukan pendampingnya masing-masing.

Fokus Susun Tim Pemenangan

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu sendiri mengaku tim koalisi perubahan saat ini sedang fokus menyusun tim pemenangan. Termasuk siapa yang akan jadi ketua tim.

Semua partai pengusung yakni Nasdem, PKB dan PKS mengusung nama yang akan jadi ketua tim pemenangan. Namun, Ahmad belum mau membeber siapa sosok yang diusung partai berlambang bulan sabit dan padi itu.

"Sedang dibahas oleh para Sekjen tiga partai secara maraton, termasuk siapa yang akan mengomandani. Semua partai ada usulan-usulannya. Saya juga (usul). Ini kan masih dalam proses pembahasan, ga elok kalau diumumkan duluan," sebutnya.

Sementara, Dewan Pakar Nasional PKS Annar Sampetoding menegaskan jatah ketua tim pemenangan harusnya milik PKS. Sebab Nasdem dan PKB sudah mendudukkan capres dan Cawapres.

Ia pun berharap PKS bisa tegas. Jangan hanya ikut-ikutan seperti selama ini, tapi juga harus memimpin.

"PKS juga harus jadi penentu, jangan ikut-ikutan lagi. Selama ini kan cuma ikut-ikut, saya di dewan pakar akan menyarankan agar kita bisalah jadi penentu," ungkapnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More