SuaraSulsel.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan penduduk Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, ada yang memilih untuk mengungsi karena kemunculan tanah usai gempa magnitudo 7,5 pada Selasa dini hari.
Pelaksana tugas Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam Disaster Briefing diikuti daring di Jakarta, Selasa mengatakan sebenarnya secara teknis usai gempa, tidak ada pengungsian.
Namun fenomena tanah muncul di seputaran Kepulauan Tanimbar, membuat warga menjadi resah.
“Di Tanimbar itu ada tanah muncul, baik di sekitar daerah pesisir dan itu cukup luas. Sehingga ini membuat penduduk cukup resah sehingga memilih untuk mengungsi dulu sementara waktu sampai ada penjelasan dari pemerintah daerah, untuk menunjukkan bahwa apakah ini aman atau tidak,” kata Abdul.
Abdul mengatakan BNPB masih memastikan fenomena tanah yang muncul setelah terjadinya gempa di Selasa dini hari tersebut.
Sementara itu dari BPBD Tanimbar dan Maluku Barat Daya sudah mendorong pasokan logistik dasar kepada masyarakat terdampak gempa.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 92 rumah warga Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, mengalami kerusakan pasca gempa magnitudo 7,5 pada Selasa dini hari.
Hingga kini belum ada laporan korban jiwa maupun jumlah warga yang mengungsi pasca gempa. BPBD setempat masih melakukan pendataan di lokasi terdampak.
Sementara itu, 1 warga di Dusun Romnus, Kecamatan Wuarlabobar, Kecamatan Tanimbar Selatan, mengalami luka-luka.
Baca Juga: Ramai Soal Kemunculan Pulau Baru di Tanimbar Usai Gempa M 7,5 di Maluku, Begini Penjelasan Ahli
Merespons peristiwa gempa M7,5, BPBD Provinsi Maluku telah melakukan pertemuan koordinasi untuk mendukung penanganan darurat.
Personel Pusdalops BPBD provinsi diterjunkan untuk membantu pengelolaan data dan informasi. Bantuan logistik dari pemerintah provinsi berupa beras, tikar, selimut, family kit, tenda gulung, kids ware dan obat-obatan.
Gempa bumi M 7,5 berpusat pada 136 km barat laut Kepulauan Tanimbar dengan kedalaman 130 km. Berselang beberapa waktu kemudian, gempa susulan terjadi dengan magnitudo (M) 5,5, tepatnya pukul 01.10 WIB atau 03.10 waktu setempat.
Pusat gempa berada di 197 km barat laut Kepulauan Tanimbar dengan kedalaman 128 km. Pusat gempa berada di laut dan tidak berpotensi tsunami.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika merilis intensitas kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, wilayah Saumlaki V MMI, Dobo dan Tiakur IV MMI, Sorong, Kaimana, Alor, Waingapu, Waijelu, dan Lembata III – IV MMI, Merauke, Nabire, Tanah Merah, Wamena, Bakunase, Kolhua, Rote, Sabu, Ende, Amarasi Selatan, da Kota Kupang II – III MMI, Ambon dan Piru, II MMI.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Thijs Dallinga Ogah Bahas Peluang Bela Belanda, Sepakat Perkuat Timnas Indonesia?
- 1 Detik Naturalisasi 9 Pemain Keturunan Ini Harga Pasaran Timnas Indonesia Tembus Rp 1 Triliunan!
Pilihan
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
Terkini
-
Dewan Pers: Kekerasan Terhadap Jurnalis Meningkat
-
Ekspresi Bahagia Ribuan PPPK Pemprov Sulsel Terima SK
-
Kasus 5 Pekerja Jatuh di Jembatan Tarailu, Disnaker Sulbar: Pasti Ada Sanksi
-
BRI Bukukan Laba Rp26,53 Triliun di Tengah Tantangan, Terus Berdayakan UMKM
-
Banyak Aset Pemprov Sulsel Bermasalah, Kejati Turun Tangan!