SuaraSulsel.id - Malang nasib dialami Asmia (33 tahun), warga Desa Kariango, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Nyawanya tak terselamatkan setelah berjuang melahirkan anak dalam kandungan.
Asmia bersama bayinya dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit Lasinrang, Pinrang. Keduanya tak terselamatkan setelah berjuang untuk mendapatkan pertolongan medis.
Sebelumnya, kisah Asmia viral di media sosial. Ia ditandu sejauh tujuh kilo meter ke puskesmas untuk melahirkan.
Asmia terpaksa ditandu menggunakan sarung dan bambu. Karena akses jalan dari rumahnya di Dusun Buttu Battu tidak bisa diakses kendaraan. Sementara daerah terpencil itu tidak punya fasilitas kesehatan.
Puluhan warga secara sukarela bergantian membawa Asmia ke Desa Bakaru, lokasi yang bisa diakses menggunakan roda empat. Sebelum dibawa ke Puskesmas. Jarak tempuhnya memakan waktu sekitar tiga jam.
Namun, karena kondisi kesehatannya terus menurun, Asmia dilarikan ke rumah sakit Lasinrang. Butuh waktu sekitar satu jam lagi untuk mendapatkan perawatan.
Direktur Utama RSUD Lasinrang Mohammad Inwan mengatakan Asmia masuk ke rumah sakit pada Jumat, 6 Januari 2023. Kondisi pasien disebut sudah dalam keadaan lemah.
"Pasien sempat mendapat penanganan dari spesialis kebidanan. Memang kondisinya sudah lemah," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin, 9 Januari 2023.
Tim medis lalu melakukan tindakan dengan pengecekan janin lewat Ultrasonografi atau USG. Kondisinya, janin diduga sudah meninggal karena tidak ada gerak.
Baca Juga: Pria 58 Tahun Ditemukan Tewas di Kamar Wisma, Begini Kondisinya
Karena kondisi pasien tidak memungkinkan melahirkan secara normal, dilakukanlah operasi sesar. Sehari setelah dioperasi, pasien meninggal dunia.
"Sempat mendapat perawatan, pasien dinyatakan meninggal dunia," bebernya.
Sementara, Kepala Desa Kariango Muhammad Djafar mengatakan Asmia meninggal dunia pada Sabtu, 7 Januari 2023 sekitar pukul 14.00 wita. Jasadnya langsung dibawa pulang ke rumahnya dengan cara ditandu.
"Iya, jasadnya ditandu lagi pakai sarung oleh warga. Sudah dikebumikan," kata Djafar.
Ia berharap kejadian seperti ini yang terakhir kalinya. Djafar berharap kasus Asmia jadi perhatian pemerintah agar membangun fasilitas kesehatan di desanya.
"Karena di sini daerah terpencil, pegunungan. Semoga dengan adanya kasus ini, pemerintah bisa lebih peka untuk membangun fasilitas kesehatan secara merata," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
Terkini
-
Pemprov Sulsel Ajak Ibu-Ibu Cinta Buku KIA di Hari Anak Nasional 2025
-
Sulsel Kini Punya MICU, Rumah Sakit Bergerak Lengkap dengan Ruang Operasi
-
Terbongkar! 49 Mobil Dinas DPRD Makassar Raib, Dikembalikan Paksa
-
BRI Permudah Pengajuan Kartu Kredit Tanpa ke Kantor Cabang: Bonus Penawaran Istimewa dan Voucher
-
Pemprov Sulsel Hadirkan Dokter Spesialis ke Pulau Terpencil