Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 29 November 2022 | 16:18 WIB
Bek Qatar Bassam Al Rawi bereaksi ketika gelandang Ekuador Gonzalo Plata dan Jeremy Sarmiento merayakannya pada akhir pertandingan sepak bola Grup A Piala Dunia 2022 antara Qatar dan Ekuador di Stadion Al-Bayt di Al Khor, Doha, Qatar, Minggu (20/11/2022). [Antonin THUILLIER/AFP]

SuaraSulsel.id - Tuan rumah Piala Dunia Qatar tersisih cepat dari turnamen ini dan pada akhir perjalanannya pun masih harus menghadapi tim kuat Belanda di Stadion Al Bayt yang kemungkinan kian memperburuk mereka.

Tuan rumah tampil sangat mengecewakan sekalipun sudah bersiap selama bertahun-tahun. Mereka menjadi negara pertama yang tersingkir dari turnamen ini atau kurang dari satu pekan sejak turnamen ini kickoff.

Pertama menyerah 0-2 kepada Ekuador dan dan kemudian 1-3 kepada Senegal akhir peka lalu, juara Piala Asia terlihat canggung sekali tampil di panggung Piala Dunia.

Ketika terpuruk dalam pertandingan pertama, grafik mereka malah memburuk yang berbeda dari pada umumnya tim-tim Asia lainnya yang tak kalah berkualitas dari tim-tim kuat dunia.

Baca Juga: Profil Cho Gue Sung, Pemain Timnas Korea Selatan yang Cetak 2 Gol di Piala Dunia 2022

Iran bahkan bangkit mengalahkan Wales setelah dihancur-leburkan 2-6 oleh Inggris, sementara Jepang dan Arab Saudi sudah lebih dulu menciptakan kejutan dalam turnamen ini. Demikian juga Australia yang bangkit mengalahkan Tunisia setelah digasak Prancis 1-4.

Dibandingkan dengan negara-negara Arab lainnya yang belum lama tahun ini bertarung satu sama lain dalam Piala Arab, Qatar sepertinya di bawah kelas mereka.

Apalagi jika dibandingkan dengan Maroko yang menjadi negara ketiga yang menciptakan kejutan besar dalam Piala Dunia 2022 usai menumbangkan peringkat kedua dunia Belgia dengan dua gol tanpa balas.

Kini Qatar menghadapi pertandingan yang jauh dari kata ringan menghadapi Belanda yang berpotensi memperpanjang rasa malu mereka.

Qatar adalah tuan rumah kedua Piala Dunia setelah Afrika Selatan yang terhenti pada fase grup. Yang mereka harapkan kini adalah membuat pencapaian sama dengan Afrika Selatan pada 2010 dengan mengalahkan Prancis dalam pertandingan terakhir fase grup yang mengurangi kekecewaan negerinya.

Baca Juga: PSSI-nya Iran Adukan Timnas AS ke FIFA soal Penghapusan Lafaz Allah

Belanda selalu ingin finis di puncak grupnya dan mereka masih bisa melakukannya, apalagi pelatih Louis van Gaal berambisi membawa Belanda ke final.

Qatar mungkin masih bisa berharap Belanda tetap tidak sebagus yang diperkirakan yang hampir berakhir buruk di tangan Senegal dan ditahan seri oleh Ekuador.

Tapi Van Gaal mungkin sudah diperkuat kembali oleh andalan, Memphis Depay, yang bisa meningkatkan kinerja lini serangnya.

Pelatih veteran itu juga mungkin dipaksa mengubah lini tengahnya yang kadang tak bisa mengimbangi permainan ngotot gelandang-gelandang Ekuador pada pertandingan kedua lalu yang disebut bek tengah Virgil van Dijk bagaikan pitbull yang menyerang ke sana ke mari.

"Kami juga bisa bermain seperti itu, kami memiliki pemain yang bisa melakukan hal serupa," kata Van Dijk seperti dikutip Reuters. "Kami harus menunjukkan hal seperti itu di sini (saat menghadapi Qatar)."

Prediksi sebelas pemain pertama

Belanda (3-4-1-2): Andries Noppert; Jurrien Timber, Virgil van Dijk, Nathan Ake; Denzel Dumfries, Steven Berghuis, Frenkie de Jong, Daley Blind; Cody Gakpo; Steven Bergwijn, Memphis Depay

Qatar (3-4-1-2): Meshaal Barsham; Pedro Miguel, Boualem Khoukhi, Abdelkarim Hassan; Ismail Mohammad, Abdelkarim Hatem, Assim Madibo, Hassan Al-Haydos, Homam Ahmed; Almoes Ali, Mohammed Muntari

Skenario pertandingan

Louis Van Gaal kali ini mungkin lebih bergembira setelah pemain andalan di lini serang, Memphis Depay, sudah bisa dimainkan sejak menit pertajam dalam laga melawan tim paling lemah di Grup A yang sudah dua kali kalah sehingga tersisih dari turnamen ini.

Tetapi van Gaal tetap merasa perlu memberikan sinyal kepada siapa pun bahwa tim serang mereka patut diperhitungkan oleh siapa pun yang menjadi lawan Belanda setelah dalam dua laga terakhir kelihatan kesulitan tampil cemerlang.

Depay sudah dua kali tampil dari bangku cadangan tetapi kini striker Barcelona itu bisa masuk sebagai starter.

Dia akan bermitra bersama Cody Gakpo yang sudah mencetak dua gol di Qatar dan Steven Bergwijn, untuk meneror pertahanan Qatar yang sudah kebobolan lima gol.

Di lini belakang, Jurrien Timber akan kembali berharap lebih bisa dipilih sebagai starter ketimbang Matthijs de Ligt. Itu artinya, Timber akan kembali membangun trio hulubalang pertahanan Belanda bersama van Dijk dan Nathan Ake untuk memastikan kiper Andries Noppert tak tersentuh penyerang-penyerang Qatar.

Qatar sendiri, untuk menghadapi tim seofensif Belanda, juga memasang tiga bek tengah namun karena kemenangan menjadi penghapus nestapa maka tim Arab Teluk ini bakal memasang dua penyerang dalam formasi 3-5-2.

Trio pertahanan terdiri dari Pedro Miguel, Boualem Khoukhi, dan Abdelkarim Hassan akan kembali berada tepat di depan penjaga gawang Meshaal Barsham.

Dua bek sayap terdiri dari Ismail Mohammad dan Homam Ahmed akan sejajar dengan trio gelandang Abdelkarim Hatem, Assim Madibo dan Hassan Al-Haydos, untuk menjadi penyangga pertahanan dan sekaligus memastikan Almoes Ali dan Mohammed Muntari mendapatkan ruang dan bola untuk menguji dan jika memungkinkan menjebol pertahanan Belanda.

Setelah tampil menawan dalam pertandingan sebelumnya, Muntari tidak akan lagi masuk dari bangku cadangan, melainkan bermain sebagai salah satu starter bersama Almoez Ali.

Mereka dan kapten Hassan Al-Haydos yang sudah menyumbangkan 36 gol untuk Qatar, akan menjadi faktor bahwa Qatar bisa menutup kampanyenya dalam Piala Dunia dengan hasil positif.

Statistik penting kedua tim

Laga ketiga Grup A ini adalah pertandingan pertama antara kedua tim.

Hasil seri sudah lebih dari cukup bagi Belanda agar bisa lolos ke 16 besar yang merupakan kesebelas kalinya, apa pun hasil pertandingan Senegal melawan Ekuador.

Jika Belanda kalah mereka akan langsung lolos ke putaran kedua jika Ekuador mengalahkan Senegal, tapi jika Senegal menang, maka selisih gol atau tiebreak fairplay akan menentukan tempat kedua grup ini.

Belanda tidak pernah juara tetapi tiga kali menjadi runner-up pada 1974, 1978 dan 2010.

Qatar adalah tim pertama yang tersingkir dari putaran final 2022 dan yang kedua dalam Piala Dunia setelah Afrika Selatan yang menjadi tuan rumah edisi 2010.

Qatar akan berusaha menjadi tuan rumah pertama yang tak pernah menang dalam putaran final.

Mohammed Muntari membuat sejarah menjadi pemain Qatar pertama yang mencetak gol dalam Piala Dunia saat Qatar kalah 1-3 melawan Senegal.

Load More