SuaraSulsel.id - Polisi diduga menggunakan busur saat aksi demonstrasi di Kota Makassar. Videonya viral di media sosial.
Dari video yang diupload akun Lambeh Turah Makassar di instagram, seorang polisi terlihat melepaskan anak busur ke pengunjuk rasa.
Awalnya, polisi itu berada di barisan paling depan. Ia bersembunyi di balik tameng perisai yang digunakan polisi lainnya.
Namun dalam video terlihat jelas saat oknum polisi itu melesatkan busur ke arah pengunjuk rasa.
"Dugaan kuat kami, kejadian demikian merupakan salah satu trik adu domba, untuk menuding para demonstran telah menggunakan senjata tersebut selama aksi unjuk rasa," tulis akun tersebut di instagram, Selasa, 6 September 2022.
Video itu direkam di depan kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) pada Senin, 5 September 2022, malam hari. Saat itu, polisi terlihat sedang melindungi diri menggunakan tameng.
Video diambil oleh demonstran yang bertahan hingga malam hari. Aksi baru berhenti saat polisi menembakkan gas air mata.
Aksi unjuk rasa di depan UNM ricuh, diduga karena mahasiswa dan warga sekitar sempat bentrok. Selain saling lempar, juga ditemukan ada yang bawa busur.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto mengaku belum tahu soal informasi tersebut. Ia mengatakan polisi memang mengamankan busur dari lokasi, tapi milik perusuh.
"Yang kita amankan bukan pengunjuk rasa, tapi perusuh yang menyusup dalam aksi. Itu yang bawa busur," ujar Budhi.
Kasatreskrim Polrestabes Makassar AKBP Reonald Simanjuntak sebelumnya mengaku mengamankan delapan orang saat kericuhan demo kenaikan BBM di depan UNM.
Beberapa diantaranya merupakan pelajar yang juga ketahuan membawa busur. Pelajar ini dianggap sebagai penyusup dalam aksi tersebut.
"Kita amankan delapan orang. Jadi tidak hanya mahasiswa tapi ada juga pelajar sebagai penyusup. Tadinya ada yang pegang busur ditangkap polisi. Pas lagi sialnya," tambahnya.
Reonald mengaku para pengunjuk rasa ini sempat ditahan sehari. Polisi segera membebaskan mereka, tapi wajib melapor setiap hari Senin dan Kamis.
"Jadi kita kembalikan ke orang tuanya cuma Senin-Kamis dia wajib lapor. Istilahnya dalam pengawasan. Kita tes urine juga negatif semua," ungkap Reonald.
Berita Terkait
-
5 Adegan Ciuman Drakor Paling Viral di 2025
-
Otto Hasibuan Heran: Masyarakat Benci Polri, Tapi Orang Ramai Rela Bayar Demi Jadi Polisi
-
Australia Berlakukan Larangan Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun
-
Fenomena Kasus Bullying Viral: Mengapa Kita Baru Bergerak saat Sudah Telat?
-
Amnesty International Beberkan 36 Video Kekerasan Polisi di Demo Agustus Lalu
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Kisah Kelam 11 Desember: Westerling Sang Algojo Muda yang Menewaskan 40.000 Jiwa di Sulawesi Selatan
-
BRI Dorong Akses Keuangan di Daerah Terpencil melalui Teras Kapal
-
Intip Konsep Unik Klinik Gigi Medikids Makassar, Bikin Anak Betah
-
Menhan soal Relawan China Ikut Cari Korban Bencana Aceh: Bukan Bantuan Asing
-
Menhan Geram! PT Timah Harusnya Raup Rp 25 Triliun, Kini Cuma Rp 1,3 Triliun