Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 11 Juli 2022 | 11:33 WIB
Ilustrasi pengantin wanita. (Pexels/Kat Jayne)

"Padahal tanpa saya ketahui pada malam paccing (sehari sebelum akad), GA ini belum pulang ke rumah dan dengan yakinnya mereka menjanjikan bahwa mereka akan datang," lanjutnya.

Pada hari H pernikahan, NW bangun untuk salat subuh. Dari luar kamar, ia mendengar secara samar suara orang tuanya sedang menangis.

Mereka menceritakan bahwa GA tidak akan datang. Ia membatalkan pernikahan pada hari H.

NW yang mendengar kabar itu mengaku berusaha tegar. Ia tidak ingin menangis di depan keluarganya.

Baca Juga: Ngontrak di Daerah Cikarang, Perempuan Ini Rekam Aksi Pemuda Gedor Pintu Demi 'Uang Keamanan'

Seharian itu tamu undangan berdatangan. Keluarga dan teman-temannya bahkan rela datang dari jauh.

"Bayangkan bagaimana hancur dan malunya saya. Tapi saya tidak menangis. Saya berusaha tegar. Undangan sudah tersebar, teman-teman dan keluarga datang dari jauh di hari bahagia, yang ternyata jadi hari kehancuran saya," ujarnya.

Usai kejadian itu, orang tua NW sempat datang menemui keluarga GA ke Makassar. Mereka ingin meminta penjelasan.

Namun keluarga GA menolak ditemui. Alasannya trauma.

Menurut NW, sejak saat itu keluarga GA menutup diri. Mereka menghindar.

Baca Juga: Duh! Jurnalis Perempuan Jadi Korban Pelecehan Seksual Suporter PSS Sleman

Segala macam cara dilakukan NW untuk mendapat informasi soal GA. Ia menghubungi sejumlah kerabat GA yang lain.

Namun yang didapatkan hanya penolakan. NW bahkan ditantang untuk melakukan tes DNA.

Keluarga NW juga mengaku sempat melaporkan kejadian ini ke polisi. Mereka merasa ditipu dan GA lari dari tanggung jawab, tapi laporan itu ditolak.

"Karena kan ada unsur penipuan. Tapi polisi bilang tidak ada pasal hukum yang kena, susah diproses," keluhnya.

NW mengaku hingga kini ia belum pernah mendapat penjelasan, permintaan maaf dan tanggung jawab dari GA. Padahal kasus ini sudah hampir setahun.

Ia masih menuntut keadilan. Pasalnya anaknya susah untuk dibuatkan akta lahir dan asuransi kesehatan. Ia juga khawatir anak itu akan kesulitan untuk mendaftar sekolah kelak.

Load More