SuaraSulsel.id - Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Provinsi Gorontalo dan Balai Diklat Industri (BDI) Makassar menggelar pelatihan pengolahan dan penyajian kopi atau barista di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Kepala BDI Makassar Elisa Martina Katili pada pembukaan kegiatan mengatakan, Indonesia memiliki peluang yang besar dalam pengembangan industri pengolahan kopi. Karena memiliki pasar yang besar dan didukung dengan potensi produksi bahan baku.
"Oleh karena itu diperlukan upaya strategis. Seperti hilirisasi dalam rangka meningkatkan nilai tambah serta peningkatan kapasitas produksi," ujarnya.
Ia menjelaskan, menurut Direktorat Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dengan adanya pertumbuhan kelas menengah dan perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia, kinerja industri pengolahan kopi di dalam negeri mengalami peningkatan yang signifikan.
Baca Juga: Pemkot Medan Diminta Mampu Berinovasi untuk Pengembangan Pelaku UMKM
"Peningkatan ini dibuktikan dengan roastery, kafe, dan warung atau kedai kopi, berkembang pesat baik di kota besar maupun kota kecil," kata dia.
Dengan adanya perkembangan tersebut, Indonesia yang awalnya dikenal sebagai produsen kopi, perlahan berkembang menjadi negara konsumen kopi. Bahkan industri pengolahan kopi nasional tidak hanya menjadi pemain utama di pasar domestik, tetapi juga telah merambah sebagai pemain global.
Di pasar global Indonesia adalah negara produsen biji kopi terbesar keempat di dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia, dengan produksi rata-rata sekitar 700 ribu ton per tahun atau sekitar 9 persen dari produksi kopi dunia.
Dengan potensi pasar di dalam dan luar negeri yang masih terus berkembang, kata dia, Kemenperin gencar memacu kinerja industri pengolahan kopi nasional agar bisa lebih berdaya saing global.
"Apalagi, sektor ini termasuk dalam kelompok industri makanan dan minuman, yang mendapat prioritas pengembangan sesuai dengan peta jalan Making Indonesia 4.0," bebernya.
Baca Juga: Wali Kota Gorontalo Marten A Taha Lulusan Terbaik pada Wisuda Periode IV Tahap 1 Unhas
Adapun kebijakan pengembangan industri pengolahan kopi di dalam negeri yang telah dijalankan, kata Elisa, antara lain melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia seperti barista, roaster, penguji cita rasa (cupper).
Berita Terkait
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
Polisi Tangkap Pengeroyok Panitia Salat Idulfitri di Selayar
-
BRI Waspadai Kejahatan Siber Selama Lebaran 2025 dengan Melindungi Data Pribadi Nasabah
-
Polisi Tangkap Petta Bau, Pimpinan Aliran Tarekat Ana Loloa di Maros
-
2 Pengendara Motor Tertimpa Pohon Tumbang Depan Markas Kodam XIV Hasanuddin
-
Penampakan Gubernur Sulsel Andi Sudirman dan Menteri Pertanian Andi Amran Lebaran di Kampung