SuaraSulsel.id - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) meminta warga setempat tidak panik dengan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkit ternak mereka, seperti sapi dan kambing.
Kepala UPT Veteriner Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sulteng drh. Erwin Hurudji berharap, konsumsi masyarakat terhadap daging ternak di Sulteng tidak menurun dengan adanya wabah tersebut.
"Hingga saat ini kami belum menerima laporan dan menemukan ada hewan ternak di Sulteng yang mengalami gejala terjangkit PMK. Sehingga masyarakat jangan panik namun tetap waspada," katanya, Kamis 20 Mei 2022.
Ia menerangkan masyarakat harus melakukan upaya pencegahan dengan cara memastikan daging ternak hasil sembelih yang dibeli bebas dari paparan virus dan bakteri sebelum dikonsumsi serta selalu memeriksa kesehatan ternak.
Baca Juga: Wabah PMK di Jombang Meluas Total 9 Kecamatan, 224 Sapi Terindikasi Terpapar
"Kemudian melakukan penyemprotan desinfektan di kandang hewan ternak untuk membunuh bakteri dan virus yang ada di kandang agar tidak memapar hewan ternak. Ini adalah upaya pencegahan yang kita lakukan karena kita tidak bisa melihat virus dan bakteri," ujarnya.
Erwin menjelaskan daging ternak yang dibeli sebaiknya jangan dicuci. Sebelum dikonsumsi, daging dimasak pada suhu minimal 70 derajat Celsius terlebih dahulu untuk mematikan virus dan bakteri yang terkandung dalam daging tersebut.
Ia menyatakan masyarakat dapat memeriksa secara mandiri ternak yang dipelihara berpotensi terjangkit PMK atau tidak lewat sejumlah pengamatan dengan mata telanjang, antara lain dengan mengamati mulut dan bagian kaki hewan ternak.
Pada ternak yang terjangkit PMK, lanjutnya, biasanya timbul busa di bagian mulut. Selain itu, gusi bagian atas dan bawah melepuh hingga menyebabkan pendarahan.
"Bagian selangkangan, kaki, dan kuku hewan ternak yang terjangkit PMK biasanya juga melepuh hingga menyebabkan luka. Biasanya karena luka dan melepuh, hewan ternak berjalan pincang. Hewan ternak yang terjangkit PMK adalah hewan ternak yang memiliki jumlah kuku genap, seperti sapi, kambing, dan beberapa unggas berkuku genap," ujarnya.
Baca Juga: Pemkab Purbalingga Intensifkan Sosialisasi Penyakit Mulut dan Kuku
Jika dari hasil pengamatan awal, ternak mengalami gejala mirip teriangkit PMK, ia meminta pemilik ternak melakukan upaya preventif, seperti memisahkan ternak yang mengalami gejala PMK dengan ternak yang sehat.
Selain itu, ia meminta masyarakat, utamanya pemilik ternak, segera melaporkan kepada petugas kesehatan hewan setempat jika menemukan ternak mengalami gejala mirip PMK agar mendapat penanganan dan pencegahan sesegera mungkin. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Daftar 5 Mobil Baru Murah di Indonesia Juni 2025: Mulai Rp 130 Jutaan, Desain Keren dan Irit BBM!
-
Hancurkan Malaysia 4-0, Timnas Putri Indonesia ke Semifinal Piala AFF U-19 2025
-
Rudiantara Ungkap Kasus Fraud eFishery dan Investree Buat Pendanaan Startup RI Anjlok
-
Rudiantara Sentil OJK Soal Aturan 'Saklek' Pinjol: Jangan Terlalu Kencang, Nanti Mati!
-
PSSI Sebut Persija Tak Penuhi 'Syarat' Ikut Piala Presiden 2025: Kita Tak Pilih-pilih
Terkini
-
11 Ribu Lulusan SMP di Kota Makassar Terancam Tidak Lanjut ke SMA Negeri
-
Uji Kenyamanan Transportasi Publik Makassar: Bima Arya Naik Pete-Pete & Becak
-
Korupsi Jalur Kereta Api Sulsel, KPK Dalami Hal Ini
-
Narendra Modi: Gambar-gambar Dari Lokasi Jatuhnya Pesawat Air India Sangat Menghancurkan Hati
-
Momen Menyayat Hati: ODGJ Antar Jenazah Sahabat ke Pemakaman