SuaraSulsel.id - Dugaan kasus bullying atau perundungan terhadap anak kembali terjadi di Sulawesi Selatan. Taufiqrahman (15), siswa SMAN 3 Kota Palopo dianiaya oleh enam orang siswa lainnya.
Taufiq bahkan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit hingga kini. Ia mengalami sejumlah luka lebam dan pendarahan akibat benda tumpul.
Susilo, orang tua korban mengatakan anaknya dianiaya tidak hanya oleh satu orang. Ia bahkan disekap agar tidak melawan.
Peristiwa itu terjadi pada Senin, 7 Februari lalu. Kata Susilo, anaknya diajak oleh salah satu temannya, IP ke salah satu ruangan kosong di sekolah itu.
Baca Juga: Bolos Sekolah, 7 Pelajar di Simeulue Diamankan Satpol PP
Taufik kemudian diinterogasi oleh IP. Di ruangan itu juga ada lima orang terduga pelaku lainnya.
"Katanya sempat ditanya-tanya dulu sebelum dipukul. Dia disekap, diikat tangannya," ujar Susilo, Kamis, 10 Februari 2022.
Susilo mengatakan anaknya disekap dan dianiaya di ruangan itu kurang lebih tiga jam. Bahkan sampai jam pelajaran selesai.
"Tapi di situ ada anak atau pelaku yang bukan siswa SMAN 3 Palopo tapi ada di ruangan itu. Memukul juga," tambahnya.
Susilo mengaku sudah melaporkan kejadian ini ke Polres Palopo. Namun pelaku belum diamankan.
Baca Juga: Viral Aksi Guru Bakar Sepatu Siswa Tak Sesuai Aturan, Netizen Emosi: Gak Harus Dibakar Juga Bu!
Sementara Taufiqrahman mengalami trauma berat. Pelaku juga masih sempat mengancam Taufiq jika melaporkan kejadian tersebut.
Kaur Bin Operasional Reskrim Polres Palopo Langkaryanto mengaku sudah menerima laporan orang tua korban. Saat ini laporan tersebut sudah dalam penyelidikan.
Ia menduga kasus ini karena dendam lama. Apalagi dari keterangan orang tua korban, terduga pelaku sebelumnya sempat berkonflik dengan korban.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
-
Menteri PPPA Terenyuh Nonton Rumah untuk Alie: Film Ini Sentuh Luka Tersembunyi Anak Indonesia
-
Viral Aniaya Korban Gegara Dituduh Rebut Pacar, Begini Nasib 3 ABG di Tambora usai Ditangkap Polisi
-
Dilarang Sekolah, Bocah Perempuan Afghanistan Dipaksa Jadi Penenun Karpet
-
Gus Ipul Tegaskan Murid Sekolah Rakyat Tak Boleh Kerja Sampingan: Kebutuhan Ditanggung Negara
-
Pemerintah Lebih Pilih Guru ASN dan PPPK untuk Sekolah Rakyat, Ini Kata Mensos
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
BRI Dukung Batik Tulis Lokal Lamongan Menjangkau Pasar Global
-
Puskesmas Toraja Utara Diduga Tolak Jemput Pasien Kritis, Ini Kata Dinas Kesehatan
-
BRImo Versi Billingual Resmi Rilis, Simak Fitur Barunya Di Sini
-
Didukung BRI, Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Sukses Jangkau Pasar Internasional
-
Bertengkar dengan Istri, Pria Ini Cari Ketenangan di Jalan Tol Makassar