Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 28 Januari 2022 | 12:38 WIB
Suasana penyerangan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) ke pos TNI/Polri di Papua, Senin (17/1/2022). (Dok. Sebby Sambom) 

SuaraSulsel.id - Kabar duka datang dari Distrik Gome, Kabupaten Puncak Papua. Kamis pagi, 27 Januari 2022, sekitar pukul 05.28 WIT menjadi hari yang kelam bagi Satgas Kodim Yonif Raider 408/Sbh yang menempati Pos Koramil Distrik Gome.

Mengutip Kabarpapua.co -- jaringan Suara.com, saat pergantian tugas jaga di Pos Koramil yang terletak di Kampung Tigilobak, Distrik Gome Puncak, para prajurit ditembaki oleh Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) yang terletak di Kampung Tigilobak, Distrik Gome.

Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Aqsha Erlangga menjelaskan dari kejadian penyerangan oleh KSTP, 2 prajurit TNI terluka, atas nama Serda Rizal dengan luka tembak di bagian pinggang dan Pratu Tuppal Baraza luka tembak pada perut bagian bawah.

“Dalam perjalanan ke Puskesmas Ilaga, Serda Rizal meninggal dunia. Sementara Pratu Baraza yang sempat ditangani dokter di Puskesmas Ilaga, nyawanya juga tak tertolong,” kata Aqsha.

Baca Juga: Fakta 3 TNI Tewas Ditembak KKB Papua, Diserang Pagi Hari Saat Pergantian Jaga

Baku tembak KSTP dan TNI di Pos Koramil Gome terus terjadi sepanjang hari. Timah panas kembali mengenai 2 prajurit lainnya di pos tersebut. Adalah Pratu Rahman dan Pratu Saeful terkena tembakan. Keduanya dievakuasi ke Puskesmas Ilaga. Setibanya di puskesmas, Pratu Rahman dinyatakan meninggal dunia oleh dokter jaga.

“Sementara Pratu Saeful dalam kondisi kritis. Akibat penyerangan oleh KSTP, 3 orang rekan kami gugur,” ujar Kapendam.

Baku Tembak Sepanjang Hari

Bunyi tembakan pecah sepanjang hari di Distrik Gome. Suaranya terdengar jelas hingga ke Ilaga, ibu kota Kabupaten Puncak Papua.

Distrik Gome dan Ilaga memang berdekatan. Jika mengendarai mobil atau motor, jarak yang ditempuh hanya 5 menitan

Baca Juga: Tiga TNI Meninggal Dunia dalam Baku Tembak dengan Kelompok Perlawanan Papua

“Jalannya sudah bagus, jembatan penghubung Ilaga ke Gome juga bagus. Sayangnya lokasi itu ‘merah’, sering dijadikan lokasi ‘perang’ aparat keamanan dan kelompok yang berseberangan,” kata Markus, warga Ilaga.

Markus menyebutkan suara tembakan sepanjang hari ini nampak jelas terjadi. “Kami hanya bertahan di rumah. Dengar nyalak senjata membuat kami juga ikut tegang. Kalau sudah begini, hanya bisa berdoa, semoga keadaan kembali aman,” katanya.

Evakuasi Jenazah

Di salah satu ruangan Puskesmas Ilaga, tiga jenazah prajurit TNI Yonif Raider 408/Sbh terbujur kaku. Ketiganya rencana dievakuasi hari ini ke Timika.

“Rencana pukul 10.00 WIT akan dievakuasi ke Timika dengan helikopter,” kata Pangdam Cenderawasih, Mayjen TNI Ignatius Yogo.

Namun, hari semakin siang. Waktu menunjukan pukul 11.30 WIT. Kota Ilaga masih tegang dengan bunyi tembakan dari arah Gome. Petugas di Bandara Ilaga pun waspada, bersiaga untuk mengamankan proses evakuasi jenazah dengan helikopter.

Helikopter yang ditunggu pun tiba. Pukul Sekitar 12.30 WIT, suara helikopter mendekat kearah bandara.

“Puji Tuhan, helikopter sudah masuk. Cuaca juga masih cerah untuk dilakukan penerbangan. Ada dua heli yang melakukan evakuasi jenazah,” kata seorang petugas di Bandara Ilaga.

Kapendam Cenderawasih mengakui evakuasi jenazah berjalan dengan baik.

“Evakuasi 3 jenazah menggunakan 2 heli. Satu heli untuk pengamanan dan satu heli untuk evakuasi korban. Pukul 13.00 WIT, heli sudah mendarat di Timika,” kata Aqsha.

Usai evakuasi di Timika, masing-masing jenazah akan dikirim ke kampung halamannya di Jambi, Maluku, dan Bandung.

Numbuk Telenggen Bertanggung Jawab

Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom menjelaskan manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM telah terima laporan resmi dari Ilaga yang menyebutkan pasukan TPNPB berhasil menembak mati 2 anggota TNI.

Aksi ini dibawah komando Panglima Tinggi Gen Goliath Tabuni, Komandan Operasi Umum Mayjend Lekagak Telenggen, Panglima Kodap Ilaga Penny Murib, Panglima Kodap Sinak Militer Murib.

“Komandan Lapangan Numbuk Tekenggen bertanggung jawab atas serangan ini,” kata Sebby dalam rilisnya.

Sebelumnya, Komandan Operasi Umum TPNPB, Mayjend Lekagak Telenggen menginstruksikan perang pembebasan nasional bangsa Papua oleh TPNPB berlanjut di seluruh tanah Papua. Termasuk melakukan mobilisasi pasukan TPNPB pada 34 Kodap TPNPB di Papua.

Kata Sebby, Numbuk Telenggen menghubunngi Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM pada pukul 05.00 waktu Papua. Dalam laporan Numbuk Telenggen menyebutkan telah terjadi kontak senjata di tanah merah, Distrik Gome. Dalam kontak senjata tersebut, TPNPB telah menembak mati dua anggota TNI.

Sebby menjelaskan dalam laporannya Numbuk Telenggen mengatakan serangan susulan kembali dilakukan pukul 09.37 waktu Papua dan kembali menembak 2 orang anggota TNI.

“Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM bertanggung jawab atas siaran pers ini,” kata Sebby.

Load More