SuaraSulsel.id - Cara pertolongan pertama serangan jantung. Anda harus tahu ini agar bisa menolong teman atau keluarga Anda kelak.
Dikutip dari AyoBandung, Konsultan senior dari Departemen Kardiologi di National Heart Centre Singapore (NHCS) Prof Chin Chee Tang mengungkapkan hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan ketika mengalami serangan jantung saat sendirian.
Berikut cara pertolongan pertama serangan jantung:
1. Telepon Layanan Kedaruratan
Hal pertama yang perlu dilakukan ketika serangan jantung terjadi saat sedang sendirian adalah menelepon layanan kedaruratan medis. Hal ini penting untuk dilakukan karena serangan jantung memerlukan penanganan medis secepat mungkin demi menyelamatkan otot jantung.
2. Konsumsi Aspirin Bila tidak Alergi
Sebagian besar kasus serangan jantung disebabkan oleh adanya gumpalan darah yang menyumbat aliran darah ke jantung di pembuluh darah. Kekuarangan pasokan aliran darah akan membuat otot jantung mati secara progresif.
Untuk meminimalisasi dampak buruk ini, aspirin bisa dikonsumsi sambil menunggu bantuan medis datang. Penggunaan aspirin saat serangan jantung dapat membantu mencegah gumpalan menjadi lebih besar, sehingga tubuh memiliki kesempatan lebih baik untuk memecah gumpalan tersebut.
3. Tenang
Baca Juga: Maura Magnalia Anak Nurul Arifin Meninggal di Meja Makan, Diduga Serangan Jantung
Selama menunggu bantuan medis datang, hal lain yang perlu dilakukan adalah tetap tenang. Coba untuk berbaring dan beristirahat selama menunggu bantuan.
4. Hanya Bergantung pada Nitrogliserin
Nitrogliserin merupakan obat resep dokter yang bisa melebarkan pembuluh darah sementara untuk memperbaiki pasokan darah ke jantung. Dengan efek ini, penggunaan nitrogliserin hanya dapat membuat gejala menjadi lebih ringan sementara waktu. Akan tetapi, penggunaan nitrogliserin tidak bisa mengatasi serangan jantung.
5. Sengaja Batuk Berulang
Banyak orang berpendapat bahwa sengaja batuk dapat membantu ketika serangan jantung terjadi. Prof Chin mengatakan informasi ini keliru dan sebaiknya tak diikuti.
Dalam kasus yang sangat langka di mana detak jantung sangat lambat akibat mekanisme refleks abnormal, batuk mungkin dapat membantu mengembalikan irama jantung menjadi normal. Akan tetapi, hal tersebut tak berkaitan dengan serangan jantung.
Berita Terkait
-
7 Fakta Seputar Polisi Tembak Gas Air Mata ke Unisba dan Unpas
-
4 Pertolongan Pertama Digigit Ular, Jangan Panik Selamatkan Nyawa!
-
Jinakkan Serangan Asam Lambung dengan 7 'Pemadam Api' Cepat Ini!
-
Jorge Costa, Eri Irianto dan 4 Pemain yang Meninggal Akibat Serangan Jantung
-
Innalillahi! Cristiano Ronaldo Bagikan Kabar Duka Cita
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Fatmawati Rusdi Pimpin Aksi Jumat Berkah Pasca Kebakaran Gedung DPRD Sulsel
-
Anggota DPRD Wakatobi Jadi Tersangka Pembunuhan Anak Tahun 2014
-
Persita vs PSM Dihantui Krisis Pemain, Akurasi Serangan Jadi Kunci Kemenangan?
-
PSM Makassar Pulihkan Kondisi Pemain
-
Dari Parepare ke Sengkang, Jejak Korupsi Analis Bank Pemerintah Terendus