SuaraSulsel.id - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau sering disapa dengan Jokowi adalah Presiden Indonesia terpilih pertama sepanjang sejarah yang bukan berasal dari latar belakang elite politik atau militer Indonesia.
Kendati demikian Jokowi adalah presiden yang populer dikalangan masyarakat karena sikapnya yang dikenal rendah hati dan merakyat.
Presiden ke 7 Indonesia ini lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tanggal 21 Juni 1961 dan memulai karirnya menjadi seorang pebisnis hingga akhirnya mulai terjun ke dunia politik dengan menjadi Walikota Solo.
Konsep blusukan dan dekat dengan rakyat mengantarkan Jokowi menapaki karir di dunia politik dari walikota menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia.
Baca Juga: Hafal Nama-nama Pemimpin Dunia, Aksi Jan Ethes Bermain Bareng Presiden Jokowi Tuai Sorotan
Jejak Putra pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo ini memang dikenal sederhana sejak masa kecilnya sehingga dirinya begitu dekat dengan rakyat.
Berbicara mengenai karir dan kesuksesan Jokowi, banyak yang ingin mengetahui seberapa besar kekayaan dari orang nomor 1 di Indonesia ini.
Seperti dikutip dari berbagai sumber, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) per September 2021 lalu sebanyak 70,3 persen harta kekayaan para pejabat negara naik selama setahun termasuk Presiden Jokowi.
Dalam satu tahun harta kekayaan Jokowi naik sebesar Rp 8,9 miliar.
Melalui laman e-lhkpn KPK, berdasarkan laporan periodik 2020 yang disampaikan Maret 2021 total harta kekayaan Jokowi dilaporkan lebih dari Rp 63 miliar yakni Rp 63.616.935.818,-
Baca Juga: Status Pandemi Covid-19 Resmi Diperpanjang Presiden Jokowi
Harta kekayaan Jokowi tersebut terdiri atas.
1. Tanah dan Bangunan
Jokowi memiliki aset tanah dan bangunan sebanyak 20 yang senilai Rp 53.281.696.000.
Terdapat 19 tanah dan bangunan tersebar di berbagai daerah Jawa Tengah dan 1 bangunan senilai Rp. 3,5 miliar di Kota Jakarta Selatan.
2. Transportasi dan Mesin
Harta kekayaan Jokowi juga terdiri atas transportasi dan mesin senilai Rp 527.500.000 di antaranya 7 mobil dan satu motor.
Sementara harta bergerak lainnya senilai Rp 357.500.000.
3. Kas dan Setara Kas
Jokowi memiliki harta kekayaan Kas dan setara kas senilai Rp 10.047.790.536.
Sedangkan untuk hutang Jokowi memiliki tanggungan hutang sebesar Rp 597.550.718.
Kontributor : Jeffri Jeff
Berita Terkait
-
Hasto Ungkit Cawe-cawe Jokowi Buat RK-Suswono: Suaranya Sama dengan Satu Pedagang Kaki Lima
-
Prabowo Bertemu Raja Charles III, Netizen Sadar Jokowi Tak Pernah ke Istana Buckingham: Nggak Bisa Bahasa Inggris?
-
Sekjen PDIP Sebut Kasus Formula E Anies Baswedan Ulah Jokowi, Netizen: Mulyono Jahat
-
Dukungan Jokowi dalam Pilkada Jakarta: Apa yang Bisa Kita Pelajari?
-
Bukan Mantan Presiden, Faisal Assegaf Sebut Peran Jokowi Saat Ini Adalah Makelar Pilkada
Tag
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya, Banyak Hadiah dan Hiburan Menarik
-
Apakah Garmin Venu 3 Memiliki Layar Sentuh? Temukan Jawaban Beserta Fitur-Fitur yang Dimilikinya
-
Sosok Kasatreskrim AKP Ryanto Ulil Anshar Yang Ditembak Mati Rekannya Sendiri
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI