Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 21 Desember 2021 | 15:05 WIB
Ilustrasi bendera Jepang.[Unsplash/Roméo A]

SuaraSulsel.id - Jepang eksekusi mati tiga terpidana. Ini menjadi yang pertama di bawah pemerintahan Perdana Menteri Fumio Kishida, sekaligus eksekusi pertama dalam kurun waktu hampir dua tahun, demikian Kantor Berita Kyodo melaporkan.

Satu di antaranya adalah seorang pria berusia 65 tahun yang didakwa atas kasus penikaman dan pembunuhan tujuh kerabatnya pada 2004.

Di Jepang hukuman mati dilakukan dengan cara digantung dan tahanan diberitahukan soal eksekusi mereka hanya beberapa jam sebelum dilakukan.

Praktek tersebut telah lama dikecam oleh kelompok HAM karena membuat para terpidana mati stres dan hari apa pun bisa menjadi hari terakhir bagi mereka.

Baca Juga: Baru Dibuka, Little Tokyo Jogja Jadi Destinasi Wisata dengan Sensasi ala Jepang di Bantul

Pada November lalu, dua terpidana mati mengajukan gugatan hukum terhadap pemerintah.

Keduanya menuntut perubahan praktek tersebut dan kompensasi imbasnya.

Amerika Serikat dan Jepang adalah satu-satunya negara demokrasi industri yang masih menerapkan hukuman mati dan kelompok HAM seperti Amnesty International selama puluhan tahun menuntut adanya perubahan vonis tersebut.

Menurut Kyodo, Jepang terakhir kali melakukan eksekusi mati pada 26 Desember 2019.

Baca Juga: 9 Potret Sayaka Kanda, Aktris Jepang yang Meninggal Usai Jatuh di Hotel

Load More